PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Menkop : Koperasi Tidak Aktif Harus Dibubarkan

Kamis, 23 Juli 2015

00:00 WITA

Bangli

3102 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com– Menteri Koperasi dan UMKM, A A Ngurah Puspayoga dengan tegas menyatakan akan membubarkan koperasi yang kondisinya sudah tidak layak. Hal tersebut, disampaikan Puspayoga saat menghadiri pasar rakyat di lapangan Kapten Mudita Bangli, Kamis (23/07/2015).  Saat itu, awalnya Kadis Koperasi dan UMKM Pemkab Bangli, Dewa Gede Suparta, dalam lapoarnnya menyampaikan kalau saat ini di Bangli ada 272 koprasi.

Dari jumlah itu, 240 koperasi masih aktif dan 42 koprasi sudah mati suri. “Dua koperasi sudah mengajukan pembubaran atas kemauan sendiri,” ungkapnya.

Sedangkan 40 koperasi lainnya dalam tahap pembekuan dan sudah dikeluarkan dari data koperasi. “Jika sampai akhir Agustus koprasi-koperasi itu tidak melakukan kegiatan maka akan kami bubarkan. Ini untuk menjaga kualitas dan citra perkoprasian di Bangli,” ungkapn ya. Sedangkan untuk usaha mikro, kata
Suparta, saat ini di Bangli ada 3.953 yang terdiri dari non pertanian sebanyak 1.486 dan 2.467 usaha mikro bergerak di bidang industri pengolahan. “Usaha mikro ini masih membutuhkan fasilitas pemasaran,” jelasnya.

Atas laporan tersebut, Menteri Puspayoga dengan tegas menyatakan jika saat ini ada koperasi yang memang sudah tidak aktif lagi maka sudah semestinya dibubarkan. “Koperasi yang  tidak aktif harus dibubarkan. Sehingga tidak ada lagi koperasi yang sudah tidak aktif masuk dalam data base,”tandasnya. Pasalnya saat ini, diakui, kementerian yang dipimpinnya sedang melakukan penguatan kelembagaan koperasi maupun UKM yang ada di Indonesia. Penguatan kelembagaan itu dilakukan dengan memberikan pelatihan dan membuat databse. Jika kelembagaan koprasi maupun UKM sudah kuat, maka selanjutnya akan diberikan pembiayaan dengan memberikan kredit dengan bunga ringan. Jika sebelumnya kredik untukl usaha kecil bunganya 22 persen sementara pengusaha besar bunganya 12 persen, maka kini bunga untuk usaha kecil sudah 12 persen. “Tahun depan kita akan usahakan agar bunga kredit usaha kecil ini bisa Sembilan persen agar usaha kecil bisa berkembang,”janjinya.  Untuk itu, pihaknya mengaku akan terus menjalin kerjasama dengan kementrian lain untuk bahan baku maupun pemasaran.

Sementara itu, dalam pusar rakyat tersebut sejumlah komoditas khas Bangli dipamerkan. Mulai dari jajanan tradisional, kain, berbagai produk kerajinan dan sebagainya. Pada saat itu, Menkop Puspayoga juga menyerahkan bantuan seribu sembako gratis kepada keluarga miskin, yang langsung diserbu masyarakat. Dampaknya, dalam hitungan setengah jam bingkisan sembako yang disiapkan sebanyak dua truk langsung ludes. ard 


Komentar

Berita Terbaru

\