PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pengempon Pura Kemoning: Kami Tersentuh, Pura Kecil, Tidak Megah, Tapi Gubernur Koster Hadir

Senin, 03 Maret 2025

17:37 WITA

Klungkung

1259 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Wayan Koster hadir dalam Puncak Karya Melaspas, Rsi Gana, dan Numbung Pedagingan, Senin (3/3/2025). sumber : ist/SD

Klungkung, suaradewata.com- Momen bersejarah tercipta di Pura Paibon Pasek Dangka Kemoning, Klungkung. Untuk pertama kalinya, seorang Gubernur Bali menghadiri upacara di pura kecil yang selama ini jauh dari sorotan. 

Wayan Koster, pemimpin yang dikenal konsisten menjaga adat dan budaya Bali, hadir dalam Puncak Karya Melaspas, Rsi Gana, dan Numbung Pedagingan, Senin (3/3/2025).

Bagi pengemoin pura, kehadiran Koster bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata bahwa pemimpin Bali tak hanya hadir di pura besar, tetapi juga menghormati setiap tempat suci, sekecil apa pun.

"Ini sejarah yang tidak bisa dibeli dengan uang. Gubernur Koster hadir di pura kami yang kecil, sempit, dan tak ada apa-apanya. Ini kebanggaan luar biasa bagi kami," ujar Putu Danayasa, pengempon Pura Paibon Pasek Dangka Kemoning.

Kehadiran Gubernur dua periode ini bukan sekadar simbolis. Ia menegaskan bahwa upacara seperti ini adalah implementasi nyata dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Melalui upacara adat dan keagamaan, kita menjaga Bali secara sekala-niskala. Ini adalah warisan yang harus kita jaga dan turunkan ke generasi berikutnya agar budaya dan tradisi Bali tetap kuat, berkualitas, dan berdaya saing,” ujar Koster.

Turut hadir dalam momen bersejarah ini, Bupati Klungkung Made Satria, Wakil Bupati Tjok Surya, serta anggota DPRD Bali Nyoman Suwirta. Kehadiran mereka mempertegas bahwa kepemimpinan di Bali tetap berpihak pada pelestarian adat, budaya, dan tradisi yang menjadi roh utama Pulau Dewata.

Dengan kehadiran Gubernur Koster, Pura Kemoning kini bukan lagi sekadar tempat suci yang dilestarikan secara turun-temurun. Ia telah menjadi bagian dari sejarah kepemimpinan yang mengakar kuat pada kearifan lokal.rls/gin/adn


Komentar

Berita Terbaru

\