BNNK Karangasem Perkuat Sinergi untuk Wujudkan Desa Bersih Narkoba
Jumat, 14 Februari 2025
15:08 WITA
Karangasem
1615 Pengunjung

Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta saat membuka rakor p4gn Jumat (14/2/2025) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem. Iga/SD
Karangasem, suaradewata.com – Dalam upaya memperkuat sinergi dalam mewujudkan desa bersih narkoba (Bersinar) serta menanggulangi penyalahgunaan narkotika Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karangasem rakor dengan Forum Komunikasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (Forkom P4GN), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Majelis Desa Adat (MDA), serta berbagai pihak terkait, Jumat (14/2/2025) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem.
Kepala BNNK Karangasem, Alvin Andrew Dias, SH menegaskan bahwa kerja sama semua pihak sangat diperlukan untuk menangani permasalahan narkotika secara efektif. "Tahun 2025 akan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih kuat melalui Forkom P4GN guna menyamakan persepsi dan komitmen bersama dalam memberantas narkoba," Katanya. Sebelumnya, sebagai langkah konkret, 10 desa telah ditetapkan sebagai Desa Bersinar di Kabupaten Karangasem. Salah satu desa yang menjadi percontohan adalah PadangKerta. Namun, masih ada tantangan besar dalam implementasi program ini, terutama karena belum semua desa adat menyusun perarem P4GN sebagai aturan lokal dalam pencegahan narkoba. Oleh karena itu, deteksi dini serta keterlibatan desa adat menjadi prioritas dalam upaya pencegahan ini.
Ancaman Narkoba juga berpotensi di wilayah pariwisata. Seperti di daerah Amed dan Candidasa. Salah satu langkah pencegahan yang diusulkan adalah sosialisasi secara preventif ke masyarakat juga pemasangan banner dan pamflet anti-narkoba di lokasi-lokasi strategis, termasuk villa-villa yang disewakan. "Ini penting, mengingat kemarin ada ditemukan dua lokasi pabrik narkoba di Uluwatu dan Gianyar, yang menunjukkan bahwa industri wisata juga bisa menjadi sasaran peredaran narkotika," Tegas Alvin Andrew Dias.
BNNK Karangasem telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan penyalahgunaan narkoba. Hasil survey Pengukuran Kawasan Rawan Narkotika tahun 2024, di Kabupaten Karangasem ada 6 desa masuk kategori Waspada, 45 desa Siaga, 25 Desa Aman dan 2 lagi belum teridentifikasi statusnya, yakni Desa Sinduwati dan Tri Eka Buana. Sedangkan beberapa desa masuk dalam kategori waspada, antara lain Sibetan, Kesimpar, Nawakerti, Labasari, Purwakerti, Bukit. Sementara, wilayah rawan lainnya sering ditemui di pelabuhan pintu masuk seperti Padangbai, juga pelabuhan-pelabuhan kecil. Maka masyarakat utamanya di pesisir pantai perlu diberikan edukasi, agar tidak tergiur menjadi pengedar narkotika. Termasuk sektor Galian C juga menjadi wilayah yang perlu diwaspadai.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta dalam pembukaan acara mengatakan agar pemberantasan narkoba menjadi tanggung jawab bersama masyarakat. Disini peran perangkat desa/ Perbekel sangat penting untuk mengawasi warganya serta melaporkan ke pihak kepolisian atau BNNK segera untuk direhabilitasi jika ada warganya yang kedapatan menggunakan narkoba. "Saya dengan tegas akan memecat pegawai yang menggunakan narkoba," Tegas Sedana Merta. Iga/red
Komentar