Festival Khazanah Lontar Bali: Merawat Tradisi dan Merayakan Aksara di Hari Saraswati
Minggu, 09 Februari 2025
10:31 WITA
Karangasem
1446 Pengunjung

Ketua pengelola Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban, I Nengah Suara saat menggelar press conference. sumber foto: ist/SD
Karangasem, suaradewata.com – Dalam rangka hari raya Saraswati, Museum Pustaka Lontar di Desa Dukuh Penaban, Karangasem, Bali menggelar Upacara untuk ratusan Lontar yang tersimpan dalam museum tersebut, Sabtu, 8 Februari 2025. Upacara ini sekaligus juga menjadi pertanda dimulainya Festival yang di Gelar Yayasan Karya Bhuana Lestari bertajuk “Puja Stuti Saraswati, Festival Khazanah Lontar Bali". Bertujuan untuk merayakan aksara, lontar dan tradisi sastra.
Dalam konferesnsi pers yang digelar, Nengah Suarya, Ketua Yayasan Karya Buana Lestari yang juga Pengelola Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban Bersama para awak media di Karangasem, menjelaskan bahwa festival yang dibuka bertepatan dengan hari peringatan turunnya ilmu pengetahuan ini akan dilaksanakan selama 10 Bulan di berbagai wilayah, tak hanya skala Kabupaten, namun juga Bali. Seperti di Kabutapen Buleleng dan Denpasar.
“Pelaksanaannya nanti dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) ataupun workshop seperti workshop prasi, usada diikuti dengan pementasan budaya,”katanya. Nantinya pembahasannya akan bicara terakit lontar dari ulu ke hilir, mulai dari buah lontar itu sendiri hingga prosesnya bisa menjadi lontar yang siap pakai. Acara ini mendapat support dari berbagai pihak diantaranya dari Kementerian Kebudayaan melalui Dana Indonesiana dan LPDP. Selain itu, juga akan melibatkan masyarakat Dukuh Penaban sebagai tuan rumah, Pakis dan yowana.
Festival ini diharapkan dapat menyasar ribuan orang agar tergerak atau sadar bagaimana merawat mengenal dan mempelajari lontar itu sendiri sebagai salah satu Upaya pelestarian budaya dan banyak ilmu ataupun Sejarah yang akan kita ketahui dari balik lontar itu sendiri. “Dilandasi oleh rismaya, ada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang,” tambah Suarya.rls/gin/adn
Komentar