PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Penggunaan Qris Di Bali Meningkat, Tembus 1,06 Juta Pengguna

Jumat, 31 Januari 2025

18:01 WITA

Badung

1085 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Diputi Direktur Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, usai pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Bali XII Tahun 2025 di Hotel Primebiz, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (31/1/2025). Gin/SD

Badung, suaradewata.com - Pertumbuhan sistem pembayaran Qris di Bali pada tahun 2025 cukup tinggi, yakni mencapai jumlah  pengguna total 1,06 Juta orang. Persentasenya ialah 9,12% dibandingkan dengan tahun 2024. Hal itu diungkapkan Diputi Direktur Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado usai pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Bali XII Tahun 2025 di Hotel Primebiz, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (31/1/2025).

 "Pertumbuhan Qris di Bali Cukup bagus dari data yang kami kelola penggunanya meningkat sebesar 90.607 pengguna dibandingkan tahun 2024," Terang Andy Setyo. Pertumbuhan ini masih didominasi oleh wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung.

Meskipun masih terkendala oleh literasi masyarakat yang masih kurang utamanya pada masyarakat usia lanjut, namun pihak dari BI sendiri mengaku akan terus berupaya meningkatkan pengguna Qris. Salah satu upayanya ialah dengan mengadakan sosialisasi.

Sejalan dengan itu Andy Setyo yang juga ekonom ahli Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali menegaskan kondisi ekonomi Bali saat ini dalam keadaan baik dan stabil, dengan pertumbuhan mencapai 5,30 persen. “Saat ini pertumbuhan ekonomi Bali sangat baik, mencapai 5,30 persen yang didominasi sektor pariwisata dan rumah tangga,” ucapnya.

Menurut Andy Setyo daerah pertumbuhan ekonomi Bali masih berpusat pada Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan. Begitu juga berkaitan dengan inflasi di Bali tahun 2024 lalu masih stabil diangka 2,34 persen. “Inflasi Bali masuk dalam sasaran target nasional yang mencapai angka 2,5 persen plus minus 1 persen,” jelasnya.

Dengan inflasi 2,34 persen, kata Andy sangat menguntungkan masyarakat Bali, dimana harga-harga menjadi stabil dan terjangkau oleh masyarakat luas.

“Dengan inflasi saat ini, kebutuhan harga-harga dimasyarakat seperti harga kebutuhan bahan pokok, cabai, bawang merah dan yang lainnya menjadi terjangkau oleh masyarakat,” ucapnya.

Sementara Kabag Ekonomi Pemkab Tabanan, I Nyoman Hari Sujana, saat dikonfirmasi melalui telepon mengungkapkan hal senada. Kata dia pertumbuhan ekonomi Bali dan Tabanan masih stabil. Begitu juga dengan angka inflasi terjaga dengan baik.

“Inflasi kita di Tabanan 2,4 persen, masih masuk dalam sasaran target Nasional yang mencapai angka 2,5 persen plus minus 1 persen, itu artinya masih normal dan bagus,” jelas Hari Sujana.  (iga/gin/red)


Komentar

Berita Terbaru

\