Kisruh Penyaluran BBM di Bandara Ngurah Rai !
Minggu, 29 Desember 2024
09:08 WITA
Denpasar
2475 Pengunjung
I Gusti Ngurah Gede Yudana yang merupakan Dewan Pembina Koperasi Jasa Karyawan Angkasa. Ist/mot
Denpasar, suaradewata.com - Koperasi Jasa Karyawan Angkasa (Kokapura) yang sudah 21 tahun mendapatkan hak untuk menyalurkan BBM dikabarkan akan ditendang pihak Angkasa Pura. Dampaknya, menjadi kisruh terkait Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Bio Solar Industri di lingkungan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung.
Sebagai gantinya, Angkasa Pura (AP) akan melakukan tender untuk penyaluran BBM Bio Solar Industri untuk seluruh kendaraan yang beroperasi di lingkungan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Hal ini mendapat perlawanan dari Koperasi Jasa Karyawan Angkasa yang selama ini mendapat jatah penyaluran solar tersebut.
Beredar kabar, pemenang tender juga sudah disiapkan manajemen Angkasa Pura. Selama 21 tahun penyaluran BBM di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai diberikan kepada Koperasi Jasa Karyawan Angkasa dan selama itu tidak pernah ada masalah. Tetapi tiba-tiba pihak AP akan melakukan tender dan kabarnya pemenang tender sudah ditentukan.
Kabarnya, setiap tahun pihak Koperasi mengajukan perpanjangan untuk bisa melakukan penyaluran BBM Bio Solar Industri ke kendaraan operasional bandara. Nah, pada pengajuan tahun ini, tiba-tiba manajemen Angkasa Pura tidak memberikan perpanjangan dan mengatakan akan ada tender dalam penyaluran Bio Solar yang tiap bulannya mencapai 120-140 ton.
Bahkan, Dinas Koperasi Badung melalui Kepala Dinas, I Made Widiana sudah memberikan rekomendasi agar penyaluran BBM tetap diberikan kepada Koperasi Jasa Karyawan Angkasa. Namun rekomendasi itupun tak digubris Angkasa Pura.
Sementara itu, Humas Angkasa Pura, Risto Hanggoro, yang dikonfirmasi terkait kisruh ini melalui pesan WhatsApp belum memberikan jawaban. Sementara itu, I Gusti Ngurah Gede Yudana yang merupakan Dewan Pembina Koperasi Jasa Karyawan Angkasa (Kokapura). Dia meminta pihak Angkasa Pura menunda tender dan memberikan ijin penyaluran BBM kembali ke Koperasi Jasa Karyawan Angkasa (Kokapura).
Pihaknya mengatakan selaku Dewan Pembina Kokapura dimana keluarga I Gusti Ngurah Rai bergabung dengan Angkasa Pura mengaku sudah menemui langsung GM Angkasa Pura untuk meminta perlindungan anggota koperasi.
Dia menyebut saat ini kondisi Koperasi Jasa Karyawan Angkasa belum siap untuk menghadapi pertarungan bebas seperti ini. “Inilah yang perlu dibina. Kita harus diberikan kesempatan untuk mempersiapkan koperasi bertarung bebas. Karena PT kan berbeda dengan koperasi. Koperasi lebih banyak pembinaan terhadap anggota pak, sedangkan PT itu lain, mereka sudah siap bertarung,” tegas Yudana disela peresmian Gedung dan Alat Praktek Masak Tata Boga bantuan di Yayasan Kebaktian Proklamasi dari Pemprop Bali di Denpasar.
Bahkan dengan blak-blakan, putra Pahlawan I GST Ngurah Rai, ini menyebut sudah ada pengkondisian dalam tender tersebut. “Kadang-kadang, mereka kadang-kadang sudah disiapkan menang pak. Pernah saya jadi anggota Gapensi dulu kan kadang-kadang disiapkan menang juga pak. Inilah yang kita takutkan pak ya supaya koperasi ini kan sudah berjalan bagus sudah bekerja sama sudah bisa menghidupi para anggotanya. Sekarang kesempatan ini sebenarnya seharusnya yang dibina oleh mereka para pejabat,” terangnya.
Pembina Kokapura ini menegaskan pentingnya melaksanakan UU 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Usaha Kokapura yg dirintis selama 21 tahun sudah mendapat penentapan dari pemerintah. Mot/red
Komentar