Tak Halangi Fokus, Sukaja Nilai Mulyadi Maju di Pilkada Tabanan Tanpa Beban Moral dan Ekonomi
Jumat, 18 Oktober 2024
08:16 WITA
Tabanan
1969 Pengunjung
I Wayan Sukaja, mantan Ketua DPRD Tabanan. (IST)
Tabanan, suaradewata.com – I Wayan Sukaja, mantan Ketua DPRD Tabanan, menyatakan bahwa calon Bupati Tabanan 2024, I Nyoman Mulyadi, maju dalam kontestasi Pilkada tanpa membawa beban moral maupun ekonomi. Menurut Sukaja, kondisi ini memberikan keuntungan besar bagi Mulyadi dalam menjalankan kepemimpinan yang konsisten dan fokus pada realisasi program-program unggulannya bersama I Nyoman Ardika.
Sukaja menilai, keberhasilan dalam memimpin sebuah daerah sangat bergantung pada konsistensi seorang pemimpin. Dalam banyak kasus, kata Sukaja, komitmen yang diucapkan di awal sering kali berubah seiring waktu. Namun, ia optimistis hal ini tidak akan terjadi pada Mulyadi karena ia tidak memiliki beban yang menghalangi fokusnya.
Baca juga:
Mulyadi Rancang Program Peningkatan TPP 100 Persen untuk ASN Demi Optimalisasi Pelayanan Publik
"Konsistensi seorang pemimpin itu tidak mudah. Ada banyak yang awalnya bilang tidak akan mengambil hak-hak tertentu, tapi di tengah perjalanan bisa berubah. Namun, Mulyadi ini tidak punya beban moral atau ekonomi, jadi dia bisa tetap fokus menjalankan amanahnya," ujar Sukaja usai mengikuti kampanye Mulyadi di Banjar Bugbugan, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, Rabu (16/10/2024).
Sukaja juga menekankan pentingnya sinergi kepemimpinan antara pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan keberhasilan program. Ia yakin, dengan sinergi yang baik, Mulyadi dan Ardika akan mampu mewujudkan 21 program unggulan yang telah mereka rencanakan.
"Program-program Pak Mul dibuat dengan asumsi sinergi dari pusat hingga ke daerah. Jika jalurnya sudah sejalan, merealisasikan program unggulan bukanlah sesuatu yang sulit," tambah Sukaja.
Sebagai mantan ketua legislatif yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan anggaran, Sukaja juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam alokasi anggaran, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Ia mencontohkan bahwa seharusnya 20 persen dari APBD bisa dialokasikan untuk pendidikan jika pemerintah daerah konsisten mengikuti peraturan yang ada.
"Jika aturan diikuti dengan konsisten, seharusnya alokasi 20 persen APBD untuk pendidikan bisa tercapai dengan mudah," tegasnya.
Baca juga:
Mulyadi-Ardika (MS Glowing) Siap Wujudkan Tabanan Maju dan Sejahtera dengan 21 Program Unggulan
Selain itu, Sukaja juga mengusulkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui digitalisasi, terutama di sektor pariwisata. Menurutnya, modernisasi sistem tiket di objek wisata seperti Tanah Lot dan Bedugul bisa memberikan dampak positif bagi pemasukan daerah.
"Sudah saatnya sistem manual diganti dengan elektronik di tempat wisata. Zaman sudah canggih, tapi kita masih pakai sistem karcis manual. Kalau absen pegawai bisa diperketat, kenapa penarikan PAD tidak?" tutup Sukaja. ayu/yok
Komentar