PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Majelis Ta'lim Al Multazam Ikrarkan Tolak Radikalisme dan Intoleransi

Jumat, 08 Maret 2024

13:20 WITA

Gianyar

1980 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jamaah dibawah naungan Majelis Ta'lim Al Multazam menyatakan menolak paham radikalisme dan inyoleransi yang masuk ke wilayah Gianyar. Sumber ist/sd

Gianyar, suaradewata.com - Walaupun kondisi di wilayah Kabupaten Gianyar kondusif dan jauh dari isu SARA, umat muslim yang bernaung dibawah Majelis Ta'lim Al Multazam tetap mengikrarkan untuk menolak paham Radikalisme dan Intoleransi yang mengintai setiap saat. 

Majelis Ta'lim Al Multazam merupakan kelompok pengajian umat muslim yang berdiri sejak tahun 2010 di kota Gianyar dengan beranggotan sekitar 70 orang. Awalnya Majelis Ta'lim Al Multazam dijadikan sebagai sarana silaturahmi untuk warga pendatang di Kabupaten Gianyar yang beragama muslim. Seiring berkembangnya waktu, secara rutin mengadakan pengajian setiap hari Kamis dengan mengambil tempat di rumah anggota majelis secara bergiliran.

Ketua Majelis Ta'lim Al Multazam, Haji Sumadi mengatakan kelompok pengajian ini secara rutin melaksanakan pengajian maupun kegiatan sosial keagamaan di wilayah Gianyar kota khususnya. Menjelang bulan Ramadhan, Majelis Ta'lim Al Multazam ingin situasi kamtibmas di wilayah Gianyar selalu terjaga tetap kondusif. Tegak lurus dengan ajaran agama sehingga terhindar dari paparan paham radikalisme maupun intoleransi. "Ikrar ini demi mendukung situasi keamanan yang kondusif, terutama dalam mengantisipasi masuknya laham radikal oleh kelompok radikalisme yang memanfaatkan kelompok pengajian yang ada sebagai akses masuk faham radikalisme," ujar Haji Sumadi, Jumat (8/3/2024).

Ia pun berharap semua umat muslim yang ada di Kabupaten Gianyar juga turut menjaga kamtibmas di Gianyar tetap kondusif. Apalagi menjelang Ramadhan yang berbarengan dengan perayaan Nyepi umat Hindu di Bali. "Kuncinya saling berkomunikasi dan menjaga toleransi kerukunan umat beragama yang sudah terjalin sejak lama di Gianyar," tuturnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\