Pj. Bupati Buleleng Harapkan KKN IPE Poltekkes Denpasar Berkontribusi Capai Program Pemerintah Bidan
Rabu, 17 Januari 2024
17:15 WITA
Buleleng
1544 Pengunjung
Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengharapkan mahasiswa-mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN - IPE) Poltekkes Kemenkes Denpasar mampu berkontribusi dalam pencapaian program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam bidang kesehatan. sad/sd
Buleleng, suaradewata.com - Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengharapkan mahasiswa-mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN - IPE) Poltekkes Kemenkes Denpasar mampu berkontribusi dalam pencapaian program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam bidang kesehatan.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri pembukaan KKN - IPE) Poltekkes Kemenkes Denpasar di Balai Desa Penuktukan, Tejakula, pada Senin (15/1/2024). Dalam sambutannya, Lihadnyana menyampaikan dengan wilayah Kabupaten Buleleng yang merupakan terluas di Provinsi Bali serta jumlah penduduk yang terbanyak, maka permasalahan kesehatan juga menjadi fokus penting untuk diperhatikan. Salah satu target capaian Pemkab Buleleng dalam bidang kesehatan adalah penurunan angka stunting. Selain itu secara umum dirinya terhadap mahasiswa-mahasiswi KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar bisa membantu penyelesaian masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Buleleng.
"Saya berharap bahwa kehadiran mahasiswa mahasiswi juga mampu membantu program program Kabupaten Buleleng khususnya di bidang kesehatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Lihadnyana memaparkan bahwasannya masalah kesehatan di Kabupaten Buleleng juga menjadi faktor penentu dari Indeks Pembangunan Manusia (IDM). Dimana, IDM tersebut juga merupakan turunan dari pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Growth (SDGs). Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan berangsur-angsur meningkatkan IDM di Kabupaten Buleleng, menurut Lihadnyana kehadiran mahasiswa yang akan menjadi profesional di bidang kesehatan menjadi batuan yang bernilai.
"Menjadi penting kehadiran mahasiswa-mahasiswi poltekkes Denpasar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat kami yang ada di Buleleng ini," katanya.
Terkait dengan penurunan angka stunting, Lihadnyana menyampaikan meskipun saat ini angka stunting di Kabupaten Buleleng sudah berhasil diturunkan dan menjadi kabupaten dengan angka stunting terendah di bali, namun tetap perlu ada penguatan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan edukasi berlanjut sehingga ada penyadaran, pembinaan, dan bimbingan dari profesional kesehatan. Sehingga masyarakat Kabupaten Buleleng semakin memahami dan sadar penuh untuk menjaga kesehatan.
"Bagaimana caranya masyarakat buleleng agar sebuah kesadaran penuh.Bisa hadir pada kegiatan kegiatan posyandu karena data menunjukkan kehadiran masyarakat di posyandu memang relatif perlu kita tingkatkan," paparnya.
KKN-IPE menurut Lihadnyana merupakan program yang baik dan revolusioner dibandingkan metode KKN sebelumnya. Dimana, kegiatan difokuskan kepada satu lokasi untuk beberapa tahun. Sehingga bisa menyelesaikan satu permasalahan diharapkan hingga tuntas. Demikian, dirinya mengharapkan kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi KKN-IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar untuk bisa belajar turun ke lapangan dan mengkombinasikan teori yang didapatkan dibangku kuliah dan kemudian mempraktekkannya.
KKN-IPE Poltekkes Kemenkes pada tahun ini merupakan pelaksanaan kali kedua. Pada Tahun 2024 ini, sebanyak 260 mahasiswa-mahasiswi akan melakukan KKN-IPE yang terbagi ke 10 di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Kerjasama Poltekkes Kemenkes Denpasar dengan Pemkab Buleleng, akan berlanjut hingga pelaksanaan di tahun 2025 mendatang. Lihadnyana, menargetkan agar pada saat KKN-IPE tahun ketiga nanti ada hasil yang nyata dan membanggakan yakni menghapuskan stunting dari Kecamatan Tejakula.
"2025 saya berharap di Tejakula tidak ada orang stunting di tejakula," tegasnya. sad/ari
Komentar