WASPADA, Buleleng Barat Marak Penjambretan, Meresahkan Warga
Rabu, 04 Mei 2022
20:00 WITA
Buleleng
1590 Pengunjung
Beberapa petugas berpakaian preman berjaga memantau situasi di seputaran Buleleng Barat, guna mengantisipasi penjambretan, foto : Gus Sad/ist.SD
Buleleng, suaradewata.com - Warga masyarakat di Buleleng Barat dibuat resah atas maraknya aksi penjambretan yang kerap terjadi belakangan ini, bahkan tercatat sedikitnya sudah 5 kali kasus serupa yakni 2 laporan di wilayah Seririt dan 3 di wilayah Gerokgak. Seperti diketahui sebelumnya aksi penjambretan terjadi di wilayah hukum Polsek Seririt dan Polsek Gerokgak, pada Senin, (25/4/2022) lalu, kemudian disusul di wilkum Kecamatan Gerokgak, yakni pada Selasa, (3/5) sekitar Pukul 17.00 Wita. Kali ini, korbannya Ni Luh Lastri (64) warga Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Dalam hal ini, Satu untaian kalung emas milik korban berhasil dibawa kabur oleh pelaku yang belum diketahui orangnya.
Dari informasi yang diterima, kasus penjambretan ini berawal dari korban Ni Luh Lastri dari rumahnya di Desa Patas akan pergi ke Desa Pemuteran menghadiri undangan. Saat itu, korban dibonceng oleh cucunya menggunakan kendaraan sepeda motor. Namun disaat melintasi jalan raya Desa Sangalangit, kendaraan korban dipepet oleh seseorang mengendarai sepeda motor Scoopy warna hitam tanpa plat nomor, lalu menjambret kalung emas yang dipakai korban dari belakang.
Usai menjambret, pelakupun langsung kabur melaju tancap gas sepeda motornya. Selanjutnya sekitar Pukul 20.40 Wita, korban melaporkan kasus penjambretan yang dialaminya itu ke Mapolsek Gerokgak. Anggota yang menerima laporan pun langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya seijin Kapolres Bulekeng menyebutkan bahwa saat ini kasus dugaan penjambretan yang menimpa korban Lastri masih dalam penyelidikan di Unit Reskrim Polsek Gerokgak.
“Satu untaian kalung emas dengan berat sekitar 8 gram dibawa kabur oleh pelaku, dengan perkiraan kerugian korban sekitar Rp 3 juta.” jelasnya
Berdasarkan keterangan korban, ungkap Sumarjaya pelaku diketahui memakai motor Scoopy warna hitam tanpa plat nomor dan juga menggunakan helm abu-abu, serta ciri-ciri perawakan tubuh gempal.
“Saat ini kasusnya masih ditangani Polsek Gerokgak untuk proses penyelidikan," terangnya pada Rabu, (04/05/2022) siang.
Dikatakan juga, kasus penjambretan memang kini marak terjadi di wilayah Buleleng barat, tepatnya di Kecamatan Seririt dan Gerokgak.
“Setidaknya sudah ada 5 laporan yang masuk ke polisi, terkait kasus penjambretan, yakni 2 laporan di wilayah Seririt dan 3 di wilayah Gerokgak. Terhadap aksi penjambretan ini, dilakukan peningkatan patroli, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi penjambretan lagi. Kita himbau kepada korban, bila mengalami kejadian penjambretan agar meminta tolong, ingat plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku serta ciri-ciri pelaku,” tandas Sumarjaya. Sad/red
Komentar