Komunitas Teman Parta Adakan Bakti Sosial Donor Darah, Targetkan 200 Kantong Darah
Senin, 13 Desember 2021
19:30 WITA
Gianyar
1382 Pengunjung

Kegiatan donor darah dari Komunitas Teman Parta di Wantilan Pura Dalem, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, (Minggu,12/12/21)/(Foto/Arim/Suaradewata)
Gianyar, suaradewata.com - Komunitas Teman Parta mengadakan kegiatan aksi donor darah di Wantilan Pura Dalem, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Minggu (12/12). Anggota DPR RI Dapil Bali, Nyoman Parta yang berkesempatan hadir pada acara tersebut ingin mengajak masyarakat Bali khususnya Kabupaten Gianyar untuk membiasakan donor darah menjadi gaya hidup.
Nyoman Parta sendiri mengaku punya banyak pengalaman mengurus pasien kekurangan darah. Banyak kejadian, pasien membutuhkan darah namun belum tersedia. Sementara dari pihak keluarga pasien, tidak berani donor dengan alasan takut disuntik. Padahal gen dan golongan darah yang sama biasanya dari keluarga. Maka itu, Parta gencar menggelar aksi donor darah. Agar yang mulanya terpaksa menjadi biasa.
Parta menggugah agar masyarakat Bali membiasakan dan beranikan donor karena kebutuhan darah bisa datang tiba-tiba. Bisa keluarga sendiri, saudara sepupu, bisa tiba-tiba butuh darah, istri melahirkan butuh darah, kecelakan atau operasi juga butuh darah.
Menurutnya, sepanjang ada hidup ada sakit. Sakit tidak pernah permisi, ada sakit akan ada kebutuhan darah. "Darah itu hanya ada ditubuh manusia, tidak bisa dipelihara diluar dan tidak bisa digantikan dengan air mineral. Jangan pelit dengan darah karena Tuhan memberikan kita darah bukan hanya untuk kita tapi juga dititipkan untuk orang lain," pesannya.
Sesuai tema kegiatan, donor darah bagi Parta adalah Yadnya. Terlebih di masa pandemi Covid-19 kebutuhan darah lebih meningkatkan. "Jika kita tidak punya uang, kita masih bisa meyadnya, menolong sesama dengan mendonorkan darah kita. Ini sangat mulia, bisa menyembuhkan pasien bahkan bisa menyelamatkan nyawa pasien," jelas anggota Komisi VI DPR RI ini.
Nyoman Parta sendiri mengakui sempat takut dengan jarum suntik. Namun karena prihatin melihat pasien cukup sering kesulitan mendapatkan darah, akhirnya memberanikan diri. "Karena donor darah ini adalah antisipasi kedaruratan. Oleh karena itu latihan donor jadi penting, agar ketika dibutuhkan mendadak kita siap," terangnya. Ke depan, Parta komitmen untuk rutin menggelar aksi donor darah. Pihaknya juga berharap, ada data base pendonor di Bali. Dikelompokkan berdasarkan golongan darah dan wilayah. "Data base ini penting, bila perlu tiap Banjar punya. Jadi kalau diperlukan mendadak bisa cepat dapat pendonor," harapnya.
Pada aksi donor darah kali ini, Nyoman Parta menargetkan 200 kantong darah. Ternyata antusias masyarakat cukup tinggi. Tercatat, calon pendonor yang datang dan mendaftarkan diri sebanyak 338 orang. Namun yang berhasil diambil darahnya sebanyak 243 kantong, melebihi dari target awal. Bagi Parta, tidak sulit mengumpulkan ratusan orang. "Ya dari hubungan baik aja lah. Umumnya mereka semua sudah pendonor aktif. Kita ajak memaknai momen tahun baru, kita bantu siapkan stok darah di PMI," jelas Parta. Di sela aksi, Parta juga mengapresiasi salah satu pendonor yang mengalami lumpuh kaki kiri tetap antusias. "Ya itu salah satu pendonor yang bahkan sudah beberapa kali. Tadi juga ada lansia 68 tahun yang daftar, ternyata setelah dicek tidak bisa diambil. Dari sini saya melihat, di Gianyar sudah bagus kesadaran masyarakat untuk donor. Sudah jadi gaya hidup, tinggal kabupaten lain harus di up," jelasnya.
Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali, I Ketut Pringgantara yang turut serta dalam aksi ini menjelaskan donor darah memiliki manfaat luar biasa. Pendonor secara tidak langsung telah melakukan deteksi dini penyakit Hepatitis, Malaria, HIV, dan Narkoba. Manfaat utamanya adalah sehat jasmani rohani. "Kalau sudah donor berkali-kali, itu sebagai salah satu indikator bahwa kita sehat," jelasnya. Maka itu, PDDI Bali selalu berusaha menjaga semangat para pendonor terutama saat terjadi peningkatan kebutuhan darah selama pandemi. "Karena kebutuhan darah banyak, PDDI keliling kabupaten kota di Bali, sehingga kuota darah terpenuhi. Astungkara semester akhir ini sudah didapat 7.000 kantong darah di seluruh Bali. Ini sekaligus sebagai bukti kepedulian masyarakat Bali. Ngiring jaga Bali lewat donor darah," ajaknya.
Sementara Ketua Komunitas Teman Parta, Kande Putra menambahkan aksi donor darah ini digelar serentak di Gianyar, Buleleng, Jembrana, dan Denpasar. "Guwang Registrasi sebanyak 338 orang dengan jumlah darah terkumpul 243 kantong. Di Sawan Buleleng terkumpul darah 64 Kantong. Jadi total 307 kantong," jelas Kande Putra. Hal ini tak terlepas dari partisipasi masyarakat. Maka itu Kande Putra berterima kasih untuk semua pihak yang telah menyukseskan aksi. "Terimakasih, komunitas PMI Gianyar, PMI Karangasem dan PMI Tabanan, PMI Buleleng. Begitu juga kepada PDDI provinsi Bali, komunitas Teman Parta dan Bendesa Adat Guwang, Desa Guwang dan kepala Desa Sawan serta seluruh sahabat pendonor yang telah mendonorkan darahnya, yang tidak bisa disebut satu persatu," imbuhnya.
Salah satu anggota Komunitas Teman Parta, I Ketut Suara, 43, mengungkap keterbatasan fisik membuatnya semakin termotivasi ikut donor darah. "Ini sudah yang kelima kali," ujar warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar yang divonis menderita polio sejak usia 2 tahun ini. Ketut Suara datang bersama 5 rekannya yang lain. Sama seperti kebanyakan orang, bapak dua anak ini juga takut donor darah. Namun pengalaman pahitnya dulu, membuatnya berani. "19 tahun lalu istri melahirkan anak pertama. Operasi, sulit sekali mendapatkan darah. Bahkan saya sendiri waktu itu ndak berani donor. Akhirnya dapat meski dengan penuh perjuangan, gedor sana gedor sini," ungkapnya.
Kemudian pengalaman serupa kembali dialami, ketika tetangganya membutuhkan darah yang sesuai dengan golongan darahnya. "Demi kemanusiaan,akhirnya saya memberanikan diri. Saya terkenang dulu pernah dibantu, sekarang saya harus bantu," ungkap Ketut Suara.gus/nop
Komentar