Ibu Rumah Tangga Ditemukan Meninggal dalam Ruko
Minggu, 05 September 2021
18:20 WITA
Gianyar
1661 Pengunjung

suaradewata
Gianyar, suaradewata.com – Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Suwarna (60) ditemukan meninggal di dalam ruko di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Banjar Patolan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 09.30 wita. Sontak kabar tersebut menggegerkan warga sekitar.
Informasi yang didapatkan, kejadian berawal dari seorang saksi mata atas nama Ni Wayan Emi Damyanti (49) kenalan korban ingin membangunkan korban karena sudah siang. Namun karena pintu tidak dibuka setelah diketuk oleh saksi, ia pun masuk ke dalam dan melihat korban dengan mulut terbuka di tempat tidur. Saksi kemudian mengusapkan minyak telon dan membersihkan mulut korban serta memberikan air tetapi air tidak bisa masuk.
Saksi kemudian memanggil tetangga sebelah ruko bernama Lukman untuk membantu korban, ternyata setelah dicek, korban sudah meninggal. Lukman kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pos Lantas Masceti. Petugas yang menerima laporan tersebut, lantas menuju tempat kejadian dan melakukan olah TKP. Sementara korban dibawa ke RS Ari Santi, Mas, Ubud untuk dilakukan visum.
Seizin Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko, mengungkapkan, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, korban sering mengeluh menderita sakit asam lambung dan tekanan darah tinggi yang mana sakit asam lambungnya sering kambuh-kambuhan dan sering membeli obat di apotik. “Sehari sebelum meninggal korban mengeluh sesak nafas dan badannya panas,” ungkap AKP Yoga.
Dari hasil pemeriksaan luar (visum) dokter di RS Ari Santi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Diduga penyebab kematian korban karena komplikasi penyakit kronis yang dideritanya yang mengakibatkan henti jantung,” jelas Kapolsek Blahbatuh.
Ditambahkannya, keluarga korban yang berada di Jawa sudah dihubungi dan akan menjemput jenazah korban untuk dibawa ke kampung halamannya di Bondowoso, Jawa Timur. “Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi,” tambahnya. gus/nop
Komentar