Wakil Ketua DPRD Bangli Pelopori Pengembangan Budidaya Tanaman Kentang di Kintamani
Jumat, 20 November 2020
20:05 WITA
Bangli
1837 Pengunjung
istimewa
Bangli, suaradewata.com - Sejumlah petani di Kintamani, Bangli mulai mengembangkan budidaya tanaman kentang. Pasalnya, tekstur tanah di wilayah Kintamani yang cukup gembur dan berpasir sangat cocok untuk budidaya tanaman yang memiliki bahasa latin Solanum Tuberosum L ini. Melihat potensi tersebut, Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles turut mempelopori penanaman budaya kentang ini. Bahkan politisi Partai Demokrat asal Desa Batur, Kintamani ini, telah beberapa kali merasakan hasil panen kentang yang ditanamnya tersebut. “Untuk uji coba saya mengembangkan kentang dilahan sekitar 2 sampai 5 are. Sementara hasil yang dicapai selama ini cukup baik,”ujarnya.
Untuk percobaan terakhir, kata dia, telah panen beberapa hari lalu. Namun sayang, dia tidak merinci berapa produksi kentang dikembangkan diatas lahan 2 are miliknya. Namun dari segi pemasaran, politisi partai Demokrat ini, menyebutkan cukup bagus. Harganya berkisar antara Rp 8 ribu hingga 10 ribu per kilonya. “Produksi biasanya diambil langsung oleh para pengepul ke lokasi. Sementara untuk bibit dibeli di wilayah Bedugul,”bebernya.
Sementara Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Rabu (18/11) tidak menampik kalau sejumlah petani di wilayah Kecamtan Kintamani sudah ada menanam tanaman kentang. Cuma penanaman masih berskala kecil dan hanya untuk pemenuhan konsumsi. “Petani di Desa Buahan dan Kedisan sudah ada yang tanam kentang,”ujar Sarma.
Menyinggung tentang kondisi tanah di Kintamani, jelas Sarma, tanah dan iklim tidak jauh berbeda dengan daerah penghasil kentang di Bali. Hanya saja masyarakat belum banyak yang tertarik membudidayakan tanaman kentang ini.ard/nop
Komentar