Tekan Penyebaran Corona, Pemkab Bangli Gagas Lomba PHBS Antar Desa
Jumat, 02 Oktober 2020
19:25 WITA
Bangli
1688 Pengunjung
suaradewata
Bangli,suaradewata.com - Untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan Covid-19, Pemkab Bangli mewacanakan akan menggelar lomba Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat desa se-Kabupaten Bangli. Tujuannya untuk memotivasi dan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan PHBS yang diharapkan mampu menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Bangli yang belakangan masih menunjukkan trend kenaikan. Gagasan ini muncul setelah rombongan pemkab Bangli yang melibatkan jajaran Humas dan Protokol bersama sejumlah Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, melakukan study tiru ke Kabupaten Lombok Barat, NTB, Jumat (02/10/2020).
Saat itu, rombongan study tiru dipimpin oleh Assisten III Sekda Bangli, Alit Parwata. Mereka diterima langsung oleh Sekda Lombok Barat, H. Baihaqi didampingi pimpinan OPD terkait. Menurut Alit Parwata, Lombok Barat menjadi tujuan lokasi study tiru karena statusnya sudah zona hijau penyebaran Covid-19. Bahkan Lombok Barat diketahui, setelah sebulan awal pandemi corona menyebar, sudah mampu lepas dan menekan penyebarannya sehingga ditetapkan menjadi zona hijau. "Salah satu hasil dari study tiru kita di Lombok Barat, untuk penanggulangan Covid-19 melaksanakan lomba kampung sehat. Kita di Bangli, sejatinya telah melaksanakan PHBS, cuma belum dilombakan. Ini, salah satu yang akan kita coba terapkan dan akan kami laporkan dulu ke pak Bupati Bangli," ungkapnya.
Meski demikian, secara umum diakui, cara dan upaya penanggulangan Covid memang relatif sama. Ada tim pencegahan dan penanganan. "Namun yang paling penting adalah sinergisitas antar OPD yang harus kita tingkatkan lagi," ungkap Alit Parwata. Selain itu, peran radio pemerintah kabupaten Bangli (RPKB) juga diminta untuk ditingkatkan dalam memberikan sosilisasi dan mengedukasi kaitan dengan pencegahan dan penanganan Covid-19 kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, dengan adanya tambahan anggaran dari Pemerintah Propinsi Bali sebesar 50 juta per desa adat, maka peranan desa adat mesti ditingkatkan juga. "Selama ini, desa adat di Bali dan Bangli memang sudah komit. Apalagi dengan adanya bantuan dana tambahan 50 juta dari Pemprov Bali itu, wajib untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 di masing-masing desa adat " ungkap Alit Parwata. Dalam hal ini, sinergisitas desa adat dengan pemerintahan desa dan kabupaten Bangli juga diharapkan agar terus ditingkatkan kembali.ard/nop
Komentar