Ratusan Pedagang Pasar Kidul Dirapid Test, 84 Reaktif, ini yang Ditekankan Bupati Bangli
Kamis, 09 Juli 2020
18:35 WITA
Bangli
1598 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata. com – Pasar sebagai salah satu klaster terbesar penyebaran Covid-19, kini menjadi perhatian serius Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli dibawah komando Bupati Bangli, I Made Gianyar selaku Kasatgas. Tindak lanjut dari itu, Kamis (09/07/2020), Satuan Gugus Tugas Kabupaten Bangli melakukan rapid test terhadap ratusan pedagang di pasar Kidul, Bangli. Hasilnya, dari 575 pedagang yang dirapid, sebanyak 84 orang dinyatakan reaktif. Karena itu, Bupati Bangli Made Gianyar mewarning pedagang yang tidak mau dirapid test agar tidak lagi berjualan dipasar Kidul Bangli.
Sesuai pantauan dilokasi, pelaksanaan rapid test dilaksanakan Posko Covid-19 Pasar Kidul dengan melibatkan puluhan petugas medis dari Dinkes Bangli dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Dimana kegiatan rapid test dimulai sekitar pukul 09.00 wita dan dijadwalkan berakhir pukul 12.00 wita. Untuk menghindari kerumunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dibantu pengelola pasar telah melakukan pengaturan.
Kadisperindag Bangli, Wayan Gunawan ditemui dilokasi mengatakan rapid test dengan menyasar pedagang dilakukan untuk meminimalis penyebaran Covid-19 sehingga masyarakat tidak perlu takut lagi berbelanja di pasar terbesar di Kota Bangli ini. Secara tidak langsung, pihaknya juga mengakui, masih ada keengganan dan ketakutan pedagang melakukan rapid test. Terbukti, dengan belum semunya pedagang yang mendaftar untuk dirapid test secara gratis tersebut. Sebab, dari 815 total pedagang yang ada di Pasar Kidul Bangli, baru sebanyak 598 pedagang yang mendaftar untuk dilakukan rapid test. “Sisanya, tentunya akan kita lakukan koordinasi dulu dengan Dinkes. Ini akan dipakai sampel,” tegasnya. Dimana sesuai rencana rapid test akan dilakukan selama dua hari, sahingga Jumat (10/07) besok.
Sementara Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, Ni Wayan Budiari mengatakan hari pertama rapid test di Pasar Kidul baru menyasar sebanyak 575 pedagang. Hasilnya, kata dia, sebanyak 84 pedagang rapid tesnya reaktif dan 491 non reaktif. “Untuk pedagang yang hasil rapidnya reaktif telah langsung menjalani swab,” ujarnya. Padahal diakui, untuk kegiatan rapid test di Pasar Kidul, Diskes Bangli telah menyiapkan 800 alat rapid test.
Hal yang sama juga diungkap Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Bangli I Wayan Dirgayusa. Kata dia, mereka yang hasilnya reaktif otomatis untuk sementara tidak diperkenankan berjualan dulu, sembari menunggu hasil swab dan masa karatina mandiri. “Harapan kami semua pedagang bisa dirapid test, hingga Jumat besok (10/7),” ungkapnya.
Disisi lain, Bupati Bangli I Made Gianyar ditemui usai mengambil sumpah dan janji pejabat fungsional di Lapangan Kapten Mudiata Bangli menyebutkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid -19. Termasuk melakukan rapid test terhadap pedagang Pasar Kidul Bangli guna memenimalisir penyebaran Covid 19 di pasar tersebut. “Pasar Kidul merupakan salah satu klister terbesar penyebaran Covid-19,” ungkapnya. Karena itu, perhatian serius diberikan Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangli.
Lebih lanjut, disinggung soal masih adanya pedagang yang enggan ikuti rapid test, jelas pria asal Desa Bunutin, Kintamani itu, sejatinya apa yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Bangli, adalah untuk kebaikan bersama. “Jadi bila, ada pedagang yang tidak mau dirapid test. Cara sangat mudah. Kalau mereka membandel tetap tidak mau dirapid, ya dilarang saja berjualan. Sebab, kita sangat konsen dalam mencegah penularan virus corona,” ungkapnya.
Bukti Pemkab Bangli konsen mencegah penularan corona di Pasar Kidul, pihaknya telah mensuplay APD sejumlah APD dan berbagai fasilitas seperti washtafel di area Pasar Kidul. “Jadi, kalau ada yang tidak mau dirapid test, mereka akan dilarang jualan, ini untuk kebaikan bersama,” warningnya.ard/nop
Komentar