PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Terjangkit Penyakit Misterius, Puluhan Babi Mati Beruntun

Rabu, 05 Februari 2020

21:55 WITA

Gianyar

3131 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Empat puluh satu (41) ekor babi milik peternak I Nyoman Dana Saputra, 52, di Banjar Abasan Desa Singapadu Tengah Kecamatan Sukawati alami kematian beruntun. Kini, babi peliharaanya hanya tersisa 2 ekor. Itupun dalam kondisi memprihatinkan.

Ditemui di kediamannya Rabu (5/2) kemarin, Nyoman Dana hanya bisa meratapi nasib. Bagaimana tidak, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan semestinya ia panen besar-besaran. Tapi kenyataannya, Nyoman Dana harus gigit jari. Bahkan mengalami kerugian sekitar Rp 45 juta. “Ada 4 ekor induk yang mati. Salah satunya bahkan sedang hamil. Selain itu, ada seekor babi berat 150 Kg, 9 ekor babi berat 70 Kg, dan 27 ekor bibit. Jadi total 41 babi saya yang mati,” ungkapnya.

Kondisi serupa, juga dialami temannya sesame peternak di Banjar Abasan. Totalnya sekitar 94 ekor ternak babi yang mati diduga terserang virus. “Babi saya paling banyak mati,” jelasnya. Dijelaskan Nyoman Dana, kejadian pertama babi mati dialami sejak Minggu, 26 Desember 2019 lalu. “Seingat tyang, setelah tumpek, satu induk mati mendadak,” jelasnya. Sejak saat itu, satu persatu babi peliaharaanya mati nyaris bersamaan. “Ciri-cirinya sama, tidak mau makan-minum. Ada bintik-bintik merah di kulit,” jelasnya.

Padahal dari segi kebersihan kandang, babi peliharaan Nyoman Dana termasuk sangat diperhatikan dan dalam pengawasan dokter hewan. “Vaksin sudah rutin, kebersihan kandang saya jaga betul. Makanya saya heran, kok bisa beruntun seperti ini. Sekarang sisa 2 ekor, kondisinya juga sama,” terangnya.

Atas kematian 41 ekor babi peliharaanya itu, Nyoman Dana menguburnya di lahan sekitar kandang babi. “Kuburannya berjejer, hampir semua gundukan ini kuburan babi. Sampai lelah saya terus gali tanah untuk mengubur,” sesalnya. Yang membuatnya tambah sedih, sebelum musibah ini terjadi dirinya sampai minjam uang di koperasi untuk biaya pakan. “Saya berani minjam karena yakin akan bisa jual banyak babi menjelang Galungan. Bahkan ada rencana mau perbaiki tembok, tapi kenyataanya seperti ini,” ujarnya sedih.

Peternak lain, I Nyoman Sudiarta mengaku ternak babinya sudah mati sebanyak 17 ekor diduga terkena Virus. Sedangkan 8 ekor masih sisa namun tidak mau makan dan minum serta sudah tidak banyak gerak. Dengan adanya virus ini warga peternak babi di wilayah Banjar Abasan menjadi resah dan cukup khawatir dengan ternak babinya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\