Pergi Memancing, Temukan Sesosok Mayat di Sungai
Senin, 09 Desember 2019
19:00 WITA
Gianyar
3350 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com – Dewa Gede Arimbawa (32) asal Lingkungan Triwangsa, Kelurahan Bitera, Gianyar yang berniat untuk mancing di Tukad (Sungai) Pakerisan akhirnya batal begitu saja. Pasalnya, setiba ia di tempat biasa mancing, malah melihat sesosok jasad seseorang tergeletak diatas batu di sisi sungai, Senin (9/12/2019) pukul 13.00 Wita.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Dewa Gede Arimbawa yang biasa mancing di aliran sungai yang membelah kecamatan Gianyar dan Blahbatuh ini, terkejut melihat sesosok manusia dengan posisi terlentang diatas batu. Ia pun bergegas pulang ke rumah untuk memberitahukan kepada saudaranya Dewa Gede Segara Putra (34). Mereka berdua kembali mengecek kebenaran kejadian itu ke sungai dan ternyata memang benar ada sesosok tubuh manusia yang tidak bergerak. Dewa Gede Segara Putra kemudian menghubungi petugas kepolisian terdekat.
Selang beberapa saat, petugas Kepolisian Sektor Blahbatuh dan petugas dari BPBD serta PMI Kabupaten Gianyar mendatangi TKP. Dalam waktu setengah jam, jasad tersebut berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Sanjiwani untuk dilakukan visum. Dari pemeriksaan dokter RS Sanjiwani, korban meninggal akibat mengalami cedera kepala berat akibat terbentur, patah tulang pada iga kanan, luka lebam pada punggung, luka terbuka pada dagu dan dahi serta luka lecet di beberapa bagian tubuh.
Sementara itu, keluarga korban bernama Asmad alias Pak Eka (65) mengaku kaget mendengar korban yang bernama Muslih (37) ini ditemukan sudah meninggal. Korban diketahui meninggalkan rumah sekira pukul 03.00 Wita dini hari. Keluarga sempat mencari keberadaan korban mengingat korban beberapa hari terakhir sering ngomong sendiri. Bahkan Ketua RT Lingkungan Margasengkala sempat menyarankan kepada keluarga untuk melakukan pemeriksaan ke RSJ Bangli.
“Yang bersangkutan merupakan buruh bangunan yang bekerja di proyek Madrasah Nurul Yaqin dan sudah bekerja selama 1 bulan. Selama itu, korban dalam kesehariannya tidak seperti teman-temannya, seperti mengalami gangguan jiwa,” ujar Jafar, Ketua RT Lingkungan Margasengkala. Jenazah korban setelah dari RS akan diprosesi secara Islam dan dipulangkan ke pihak keluarganya di Jawa, tambahnya.
Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widiatmoko saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dari keterangan saksi dan keluarga, korban diperkirakan mengalami depresi gangguan jiwa. Korban juga diperkirakan meninggal dunia dengan cara bunuh diri dengan membuang diri dari atas jembatan menuju dasar sungai dengan ketinggian 20 meter. “Pihak keluarga korban sudah menerima kepergian korban dan menganggap ini sebagai musibah,” terang AKP Widiatmoko. gus/ari
Komentar