Semangat 74 Tahun Merdeka dan Prospek Konsolidasi Demokrasi Dalam Bingkai Semangat Bangsa
Sabtu, 24 Agustus 2019
00:00 WITA
Nasional
1863 Pengunjung

Opini, suaradewata.com - Tuhan telah menganugrahi rakyat dan bangsa di tanah yang begitu luas ini, dengan beribu pulau dan garis pantai yang memanjang dari ujung barat ke bujur timur. Dengan keragaman yang ada, Indonesia muncul sebagai negara yang beasaskan demokrasi. Di awali perjuangan seorang bapak Proklamator Ir. Soekarno yang berhasil melucuti semangat kemerdakaan di tengah situasi politik dunia yang membelenggu. Dan negara Indonesia berhasil berdiri dengan semangat perjuangan bangsa.
Namun, jargon demokrasi terpimpin yang sempat disegani oleh pemimpin negara di seluruh dunia ini, membuat Soekarno terjungkal setelah 20 tahun mengabdi untuk negara. Banyaknya protes yang terjadi hingga menimbulkan korban jiwa, mengakibatkan Soekarno harus turun dari tahta orang nomor satu di Indonesia.
Tak berhenti di situ, lalu muncul kepemimpinan Jenderal Soeharto sebagai bapak pembangunan nasional. Rakyat yag sempat berharap besar, namun setelah 32 tahun kepemimpinannya berakhir dengan tragis. Hal ini seiring timbulnya protes di kalangan anak muda dan pemgkhianatan kelompok elit di sekitarnya. Sampai akhirnya, berdirilah sosok Susilo Bambang Yudhoyono yang kita kenal sebagai bapak pemberantas korupsi. Dua periode ia jalani kepemimpinan dengan mulus.
Di atas adalah beberapa sosok yang membuat bangsa Indonesia ini untuk tetap eksis sampai saat ini, walaupun saat itu tak sedikit permasalahan yang terjadi hingga membuat mereka harus turun dari kursi kepresidenan. Dan saat ini orang nomor satu di Indonesia, yakni Joko Widodo sudah memasuki periode terakhir pengabdiannya. Dengan moto kerja yang selalu diucapkan oleh pemimpin kita ini, membuat selama periodenya, Indonesia terus menggenjot pembangunan hingga infrastruktur agar tak tertinggal dari negara tetangga.
Maka dari itu, di momen akhir ini mari kita terus kawal dan tuntut janji-janji yang belum terselesaikan. Dengan cara memaksimalkan sumber alam yang melimpah, bukan hanya mengekspor bahan mentahnya saja. Selain itu marilah kita hindari politik belah bambu, dengan mendewasakan diri dalam menghadapi protes dan permasalahan yang ada.
Ahmad Baidowi, Penulis Adalah Blogger Kendari
Komentar