Pewarta Gelar Diskusi Publik dengan Tema Pertanian
Jumat, 01 Maret 2019
00:00 WITA
Tabanan
2535 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com – Untuk pertama kalinya Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) menggelar Diskusi Publik, Kamis (28/2/2019) di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan. Diskusi Publik tersebut mengambil tema "Posisi Tawar Pertanian Tabanan dalam Wacana Sarbagita".
Asisten I Setda Tabanan I Wayan Miarsana yang mewakili Bupati Tabanan memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap diskusi yang digelar Pewarta ini. Pihaknya berharap hasil diskusi publik ini, bisa menyerap masukan positif untuk pembangunan pertanian di Kabupaten Tabanan ke depannya. “Apalagi sebagai daerah agraris potensi pertanian di Kabupaten Tabanan cukup besar,” ungkapnya.
Untuk membangun dan memanfaatkan potensi pertanian yang besar tersebut berbagai program telah dilaksanakan, baik oleh Pemkab Tabanan sendiri melalui instansi terkait, swasta maupun komponen masyarakat lainnya.
Narasumber yang merupakan Rektor Universitas Panji Sakti Singaraja, I Gde Made Metera mengatakan bahwa selain memiliki sejumlah kelemahan, Kabupaten Tabanan juga memiliki kekuatan besar. Khusus di bidang pertanian, konsultan Perencanaan Pembangunan kelahiran Tabanan ini memberikan sejumlah saran. “Salah satunya adalah membangun pertanian secara terintegrasi dengan sektor lainnya seperti budaya dan pariwisata,” ujarnya.
Narasumber lainnya yakni Made Adnyana Ole yang merupakan seorang budayawan sekaligus wartawan kelahiran Tabanan yang saat ini tinggal di Singaraja, menambahkan jika membangun Pertanian Tabanan perlu juga dilakukan melalui internet. "Produk pertanian Tabanan sudah memiliki nama atau brand tersendiri di Bali yang bisa dijual melalui media online setelah dilakukan beberapa sentuhan. Misalnya dari segi kualitas, pengemasan dan promosi," tegasnya.
Sementara itu Ketua Pewarta Tabanan. Donny Darmawan mengatakan bahwa ada empat butir kesimpulan yang didapatkan dalam diskusi publik tersebut yang kemudian akan diserahkan kepada pengambil kebijakan. “Dalam diskusi publik ini kita dapatkan empat butir kesimpulan yang segera akan kita kirim kepada Pemda,” tegasnya.
Menurutnya meskipun tidak digunakan dalam penentuan arah kebijakan di bidang pertanian minimal empat butir kesimpulan ini bisa menjadi referensi bagi semua pihak yang peduli akan pertanian di Tabanan.
Adapun empau butir kesimpulan tersebut diantaranya adalah potensi pertanian Tabanan sangat luar biasa namun perlu inovasi dan harus ada payung hukum dari eksekutif dan legislative. Yang kedua pertanian berbasis online yang sudah mulai dirintis Pemkab Tabanan ditunggu perkembangannya. Kemudian ketiga untuk perlindungan lahan sumber-sumber air dan petani muda juga ditunggu aksi dari Pemkab Tabanan dan yang terakhir adalah Tabanan memerlukan inovasi buka saja dibidang pertanian tetapi juga dibidang lainnya.
Selain menghadirkan empat orang narasumber, diskusi publik itu juga dihadiri puluhan orang yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Tabanan. Mulai dari anggota DPRD, Perbekel, praktisi pertanian, praktisi pariwisata, mahasiswa hingga masyarakat umum. ras/ari
Komentar