Diskusi Media Bersama Kominfo
Senin, 29 Januari 2018
00:00 WITA
Nasional
2797 Pengunjung
istimewa
Banda Aceh, suaradewata.com - Harian Analisa Perwakilan Banda Aceh bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI menggelar diskusi media tentang peran media dalam berkontribusi untuk pembangunan daerah pedalaman dan perbatasan.
Diskusi yang akan diselenggarakan di Gedung PWI Aceh, Selasa (30/1) ini akan menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Bupati Bener Meriah Ahmadi SE sebagai pembicara kunci, lalu Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, Ketua AJI Banda Aceh Adi Warsidi, Khalisuddin selaku tokoh muda Gayo yang juga penulis buku 'Jejak Jokowi di Gayo'.
Kepala Perwakilan Harian Analisa Banda Aceh H Harun Keuchik Leumiek mengatakan, diskusi media ini mengambil tema "Optimalisasi Peran Jurnalis dalam Pemberitaan Hasil-hasil Pembangunan Daerah Perbatasan dan Pedalaman dalam Rangka Memperkokoh NKRI".
"Semula diskusi ini kita gelar pada Desember tahun lalu bertepatan dengan 3 tahun kepemimpian Jokowi-JK, namun karena ada kendala baru bisa kita gelar akhir Januari ini," ujar H Harun.
Dikatakan, pembangunan daerah perbatasan termuat dalam poin ketiga dari Nawacita yang merupakan visi dan misi Jokowi yang dituangkan dalam program unggulan dalam masa pemerintahan Jokowi. Dalam Nawacita, Jokowi menegaskan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah “membangun Indonesia dari pinggiran”. Pembangunan tak lagi terpusat (sentralisasi) di perkotaan, melainkan harus dilakukan menyebar di seluruh pelosok (desentralisasi).
Sangat Strategis
Pembangunan daerah perbatasan mempunyai arti yang sangat strategis bagi eksistensi suatu bangsa dan membangun nasionalisme bagi warganya, terutama masyarakat yang secara langsung berada di daerah perbatasan tersebut guna memperkokoh kedaulatan NKRI.
Ujung dari pembangunan daerah perbatasan tersebut tentunya selain memang menyejahterakan rakyat di mana pun berada sebagai mandat politik negara, pembangunan daerah perbatasan mengemban misi bagaimana membangun rasa nasionalisme sehingga berdampak pada kuatnya NKRI.
Di sinilah dibutuhkan tidak hanya sekadar keterlibatan pemerintah semata, namun keterlibatan berbagai stakeholder lainnya juga tidak dapat dinafikan. Khususnya, bagaimana peran jurnalis dan media memberitakan dan mengabarkan kepada khalayak.
Menurut Harun, salah satu unsur terpenting dari media massa adalah wartawan atau jurnalis. Sebab merekalah yang menjadi ujung tombak sebuah media massa mampu dan dapat memproduksi berita-berita positif yang membangkitkan optimisme dan menyebarkannya kepada publik.
Kompetensi wartawan yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik dan standar profesionalitas profesi wartawan mutlak dibutuhkan serta rasa nasionalisme wartawan sangatlah diperlukan untuk selanjutnya dapat bersinergis dengan komponen bangsa lainnya dalam memperkokoh NKRI khususnya di wilayah perbatasan.
Berangkat dari fakta tersebut Kantor Perwakilan Analisa Banda Aceh, lanjut Harun, berencana mendiskusikan keberhasilan apa saja yang berdampak positif bagi pembangunan daerah perbatasan khususnya Aceh selama pemerintahan Jokowi-JK.
"Intinya, membangun rasa nasionalisme di perbatasan agar dipahami sebagai sebuah supra struktur, di atas semua kepentingan individu dan kepentingan golongan," pungkas H Harun.
sumber : http://harian.analisadaily.com
Komentar