PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Menghilang Selama 18 Hari, Kandi Ditemukan di Tepi Sungai

Jumat, 26 Januari 2018

00:00 WITA

Jembrana

3310 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Basarnas Bali Evakuasi jasad I Wayan Kandi, 70 (Korban) asal Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana di tepi sungai Desa Bading Kayu, Kamis, (25/01/2018).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana mengatakan setelah mendapatkan informasi dari pihak BPBD Jembrana sekitar pukul 08.30 wita, Kamis, (25/01/2018), bahwa jasad korban ditemukan di tepi sungai yang posisinya dekat dengan tepi jurang di Desa Bading Kayu oleh warga sekitar pukul 08.10 wita. pihaknya langsung mengerahkan 1 tim rescue menuju lokasi. Setibanya dilokasi sekitar pukul 09.10 wita, pihaknya langsung melakukan evakuasi jasad korban di lokasi tersebut. Dalam proses evakuasi tersebut berlangsung selama satu jam dan akhirnya tubuh I Wayan Kandi berhasil dibawa naik oleh tim SAR gabungan. Dan Basarnas sendiri dibantu oleh potensi SAR dari Polsek Pekutatan, BPBD Jembrana, serta Binmas Desa Bading Kayu. Sementara itu penanganan terhadap jenasah korban dilakukan oleh tim forensic serta Inafis dan selanjutnya dibawa ke rumah duka.

"Begitu mendapatkan informasi tersebut, kami langsung mengerahkan 7 personil untuk melakukan evakuasi jasad korban, dan dilengkapi peralatan mountaineering karena diperlukan penanganan khusus untuk bisa mengevakuasi korban," ucap Ardana Jumat, (26/01/2018).

Diberitakan sebelumnya, seorang pria paruh baya belum kembali dari ladang. Menurut cerita, ketika tak seorangpun keluarganya berada di rumah, I Wayan Kandi pergi dari rumahnya yang berada di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Sejak dinyatakan hilang oleh pihak keluarga korban, Minggu (07/01/2018), sekitar pukul 23.20 Wita, tim SAR gabungan telah mengupayakan pencarian hingga 7 hari lamanya, namun tak memberikan hasil.

“Setelah 7 hari pencarian dan dinilai tak lagi efektif, operasi SAR bisa dihentikan, dan Basarnas dapat kembali membuka operasi SAR jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” Terangnya. ang/ari


Komentar

Berita Terbaru

\