Gunung Agung Meletus, KRB III dan II Dilanda Hujan Abu
Selasa, 21 November 2017
00:00 WITA
Karangasem
3151 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com - Letusan Freatik terjadi di Gunung Agung, Selasa (21/11/2017) sekitar pukul 17.05 Wita. Sebelum terjadinya letusan freatik terjadi gempa tremor harmonik yang berlangsung cukup lama. Setelah itu abu vulkanik menyembur keudara dengan ketinggian 700 meter dari dinding kawah.
Sampai saat ini letusan masih terjadi, dan informasi terakhir hujan abu yang disertai bau belerang yang cukup menyengat dirasakan oleh sebagian warga yang tinggal di KRB III seperti di Dusun Uma Anyar, dan Desa Buana Giri, Bebandem.
Sementara ribuan warga yang tinggal di KRB II dan KRB III mulai meninggalkan rumah mereka untuk menuju kelokasi pengungsian, namun berbeda dengan tanggal 22 September lalu dimana saat itu terjadi kepanikan warga setelah PVMBG meningkatkan status Gunung Agung ke level awas, ketika terjadi letusan Selasa (21/11/2017) ini warga terlihat tenang kendati mereka mengungsi bahkan ketika terjadi hujan abu.
Dipihak lain, Devy Kamil Syahbana Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi PVMBGN Kementrian ESDM, kepada wartawan, membenarkan terkait terjadinya letusan tersebut. Termasuk terjadinya tremor Harmonik yang terjadi hampir selama 1 jam. Ini artinya Gunung Agung sedang bergoyang di dekat permukaan sampai kepermukaan. "Kita msih monitor terus apakah pada akhirnya sumbat Lava tahun 1963 terbongkar sepenuhnya atau tidak," tegas Devy.
Artinya kalau sumbat itu sudah terbongkar, kemungkinan areal puncak nanti akan terlihat terang karena lava segar keluar. Suara juga akan keluar "Tetapi kita tidak bisa pastikan, kita hanya bisa monitor. Kita sama-sama berdoa dan berharap magma tidak sampai keluar besar. Kita tetap standby dan selalu siap dengan kondisi apapun," pungkasnya. nov/ari
Komentar