PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Alumni Lintas Angkatan Motivasi Siswa SMAN 1 Tabanan

Sabtu, 05 Agustus 2017

00:00 WITA

Nasional

4181 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Lima orang alumni SMAN 1 Tabanan (SMASTA) berikan motivasi kepada ratusan siswa SMASTA dalam acara Talks Show yang digelar bersama oleh Guru, Siswa/OSIS dan Alumni lintas angkatan, Jumat (4/8/2017) bertempat di aula SMASTA  Jl. Gunung Agung 122 Tabanan.

Talks Show di mulai pk. 09.00 -12.30 Wita melibatkan sekitar 500an orang siswa dengan tema “Who I Am Gonna Be”.

Pertama kali menyampaikan pengalaman dan motivasi adalah Nyoman Nuarta alumni angkatan’71 disusul oleh Prof dr. Sri Maliawan angkatan’74  (Specialis bedah syaraf), Ketut Arya Budi Giri, SE angkatan’75 (Pengusaha dan Philanthropy), Ketut Rusnaya angkatan’86 (Direktur Produksi Petrokimia) dan terakhir I Wayan Susena angkatan’86 (Direktur Base Operation Garuda Indonesia).

Pada kesempatan ini Nuarta jebolan ITB ini yang dikenal sebagai pematung senior tersebut memaparkan tentang visi/misi dan sejumlah hasil karyanya di bidang design dan seni rupa. Dalam sesi tanya jawab Nuarta menyampaikan bahwa kini jumlah siswa jurusan seni rupa kususnya patung semakin sedikit, kini lulusan SMA banyak yang memilih jurusan IT.  “Selama ini banyak yang berpikir menjadi seniman itu akan miskin, jangan takut menjadi seniman patung, pematung yang bagus dan profesional bisa juga menjadi orang kaya”, terang Nuarta.

“Bagi saya sebagai pematung itu adalah pelepasan sang jiwa, pelepasan hati nurani tanpa sekat dan pengekakang sehingga bisa melahirkan mahakarya”, imbuhnya.

Pembicara kedua Prof dr. Sri Maliawan banyak mengulas perkembangan dan pengalaman dirinya dari sisi ilmu kedokteran. Otak manusia itu punya kapasitas dan selalu berkembang, jangan heran kalau saat masih dibangku SMA seseorang kemampuannya biasa-biasa saja tetapai setelah lulus berubah menjadi orang yang memiliki kemampuan dan keberanian yang hebat. “Di dunia ini tidak ada hal yang diraih secara “sim salabim”, semua harus ada usaha, kalau ada usaha maka otak akan berkembang”, tegas Maliawan. 

Berikutnya Ketut Arya Budi Giri yang populer dipanggil ABG ini berbagai pengalaman tentang cita-citanya saat muda dulu. “Semua pekerjaan jika ditekuni pasti sukses, saya tamat kuliah ingin langsung mandiri, saya bercita-cita jadi Bos, makanya setelah lulus kuliah saya bikin usaha kecil-kecilan dengan dua karyawan yang penting disebut Bos oleh karyawan”, seloroh ABG yang saat ini dikenal sebagai pengusaha dan aktif sebagai pekerja sosial di Rotary Club sejak tahun 1989 silam.

Lanjut ABG, acara reuni pasti akan memberi nilai tambah sepanjang kita tidak berhenti dan terus berusaha mengembangkannya ke arah yang positif. “Ingat anak muda jangan pernah menggunakan narkoba dan kalau sudah sukses jangan lupa pulang kampung ke Tabanan”, pungkas ABG.

Tidak kalah menarik pengalaman yang disampaikan oleh dua alumni SMASTA Ketut Rusnaya dan I Wayan Susena tentang kiat-kiat memilih jurusan atau universitas setelah tamat SMA. Rusnaya yang berasal dari Kalanganyar Desa Sudimara ini pernah merasa patah semangat karena tidak diterima kuliah di universitas idolanya ITB, akhirnya dia melamar di ITS memilih jurusan teknik kimia. Belakangan dia baru sadar kalau pilihannya adalah benar sesuai bakat dan hobinya sehingga sejak lulus dia langsung diterima bekerja di Kaltim dan kini menduduki karier puncak di sebagai Direktur Produksi di Petro Kimia Geresik Jatim.  “Kelas tiga SMA adalah masa-masa kritis, sangat menentukan dalam memilih jurusan ke jenjang perguruan tinggi sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita dalam meraih cita-cita kita, ungkap Rusnaya.

Lain lagi pengakuan Direktur Base Operation Garuda Indonesia I Wayan Susena, dia menekankan kalau bekerja jangan selalu transaksional, sekecil apapun yang kita lakukan saat ini akan bermanfaat dimasa depan. “Kita harus disiplin dalam meriah cita-cita”, tegas Susena yang mengaku kuliah dari uang jerih payah bapaknya sebagai supir bus Jawa-Bali.

Talk show kali ini lumayan berhasil memberikan semangat  dan motivasi kepada kalangan siswa, terbukti beberapa pengalaman dan pernyataan yang disampaikan oleh semua pembicara langsung mendapat sambutan tepuk tangan yang meriah. Sebagai penutup moderator Enny Harini menyampakan kesimpulan tolks show antara lain: bekerja harus pakai hati nurani, tekun dan harus berani, terus berlatih dengan berlatih terus menerus kita akan menjadi ahli, fokus, berani mengambil resiko, disiplin, menghargai diri sendiri dan jangan lupa membantu sesama, papar Enny.

Sebelum ditutup Panitia memberikan kenang-kenangan kepada pembicara beruapa lukisan dan pengundian door prize kepada para siswa yang aktif bertanya saat dialog.


Komentar

Berita Terbaru

\