PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tingkatkan Profesional, National SAR Challenge Ke 6 Digelar Di GWK Bali

Selasa, 01 Agustus 2017

00:00 WITA

Badung

4043 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Badungsuaradewata.com - National Search And Rescue Challenge ke 6 tahun 2017 digelar di Lotus Area Garuda Wisnu Kencana Jimbaran Bali, Selasa, (01/08/2017). Kegiatan tersebut digelar guna meningkatkan profesional SAR dalam melakukan Rescuer.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan kegiatan national SAR Challenge tersebut bertujuan untuk melatih guna meningkatkan profesional dan keterampilan dari tim Rescue. Adapun materi yang diberikan yakni turun dari atas tebing untuk menolong korban yang ada dibawah tebing. Peserta yang ikut pada kegiatan tersebut terdiri dari 34 kantor SAR yang ada di seluruh Indonesia dengan menurunkan 7 orang setiap timnya. Dan akan dinilai untuk mendapatkan piala bergilir dan piala tetap.

"Tujuannya dilakukan Nasional SAR Challenge ini untuk melatih utamamya profesionalisme dari tim rescue kita, karena ini adalah keterampilan khusus,nanti kalau sudah baik akan ditingkatkan lagi, sehingga operasi SAR yang akan diberikan kepada Kantor SAR ini betul betul terlaksana dengan baik," ucap Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi di GWK Bali, Selasa, (01/08/2017). 

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan respontime. Dimana selama ini respontime sebelumnya 30 menit dan saat ini menjadi 15 menit. Dan juga dibutuhkan kecepatan yang didukung oleh orangnya yang profesional, alatnya memadai hingga sistemnya meyakinkan. Kata Dia, tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional yang memadai dan didukung peralatan yang handal, kemudian kerja sama dan kekompakan. Mustahil akan berhasil, makanya hari ini kita melaksanakan latihan tersebut. Tidak hanya itu, juga diperlukan peningkatan peralatan untuk SAR. Seperti alat untuk mendektesi orang yang tertimbun longsor dalam keadaan meninggal dunia.

"Kalau respon timenya panjang tidak ada gunanya, kita butuh kecepatan, sekarang respon kita sudah menurun dari 30 menit menjadi 15 menit, begitu ada berita, 15 menit tim kita sudah bergerak, tinggal jaraknya bila jauh ya lebih lama kalau dekat ya cepat, kita juga perlu mencari alat yang bisa mendektesi kalau ada orang longsor, kita yang punya sekarang ini mendeteksi orang yang masih hidup, tetapi kalau orang yang meninggal kita belum punya," terangnya.

Sebelum kegiatan tersebut dimulai, dilaksanakan simulasi penanganan kecelakaan transportasi. Yang dilakukan oleh tim SAR dalam menyelamatkan korban yang ada di bawah tebing dan juga korban yang terjebak di dalam mobil.ang/dev


Komentar

Berita Terbaru

\