PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Anak Pendiam Itu Nekat Mengakhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Selasa, 30 Mei 2017

00:00 WITA

Gianyar

68089 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com – Dewa Gede Parta (24) asal Banjar Triwangsa, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, sosok pemuda yang dikenal pendiam, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas selendang di ventilasi kamarnya, Selasa (30/5) petang pukul 18.30 wita.

Kapolsek Payangan AKP Gede Endrawan saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tragis yang menimpa korban Dewa Gede Parta pertama kali diketahui oleh ibu kandung korban AA. Istri Ngurah Sui (56). Kala itu, keluarga korban tengah disibukkan dengan kegiatan ngayah (gotong royong) di Pura sehubungan ada upacara piodalan. Selesai ngayah ibu korban pulang ke rumah dan menuju bale delod (rumah bagian selatan), namun ibu korban kaget melihat putranya sudah dalam keadaan tergantung. “Ibu korban kemudian lari berusaha menyelamatkan anaknya dengan melepaskan jeratan di leher korban sambil berteriak,” terang AKP Endrawan.

Teriakan ibu korban terdengar oleh anggota keluarga lainnya yang segera berdatangan untuk menolong. Setelah korban berhasil diturunkan dari selendang yang menjerat lehernya, korban masih dalam keadaan bernafas namun kondisinya lemas. Korban pun secepatnya untuk mendapat pertolongan, tapi takdir berkata lain. “Setelah sempat mendapat pertolongan di UPT Kesmas Payangan, korban dinyatakan meninggal oleh dokter yang menangani,” lanjutnya.

AKP Endrawan menambahkan, menurut keterangan keluarga, sosok Dewa Gede Parta merupakan anak yang pendiam. Tidak pernah menceritakan menceritakan atau mengadu jika punya masalah. Kemana-mana sering bersama ayahnya. Korban selama ini bekerja di Restoran Pulau Kelapa, Ubud. “Biasanya korban pergi kerja jam dua siang dan pulangnya malam, tapi saat kejadian korban tumben pulang cepat dan tidak cerita apa-apa,” tambahnya.

“Keluarga korban sudah mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah dan murni sebagai gantung diri” tutup AKP Endrawan. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\