PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tidak Kuat Menahan Sakit, Duglin Akhir Hidupnya di Kamar Tidur

Jumat, 12 Mei 2017

00:00 WITA

Gianyar

3775 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com – Akibat sakit katarak yang dideritanya, I Nyoman Duglin (69) asal Banjar Bukian Kaja, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar nekat melakukan gantung diri di kamar tidur, Jumat (12/5). Ironisnya, istri korban yang berada satu kamar, baru mengetahui korban gantung diri setelah sang suami meninggal dunia.

Dari informasi yang diperoleh, Istri korban Ni Wayan Karsi (67) seperti biasa tidur bersama korban di kamar tidur. Karsi yang tidur lelap, terbangun dari tidurnya sekitar pukul 02.30 wita namun tidak melihat sang suami yang tadinya tidur disamping Karsi. Setelah Karsi menyalakan lampu kamar, ia pun terkejut melihat sang suami sudah tergantung menggunakan selendang berwarna ungu di plafon kamar. Seketika itu pula Karsi berteriak minta tolong.

Teriakan minta tolong Karsi didengar oleh anaknya, I Wayan Sumo (45) dan keponakan korban I Ketut Suena (33) yang tinggal satu rumah. Mereka bergegas menuju kamar korban dan segera setelah masuk ke dalam kamar mereka melihat korban yang tergantung sudah meninggal. Korban pun diturunkan dan dibawa ke kamar di Bale Daja (rumah bagian utara).

Kasubag Humas Polres Gianyar AKP Ketut Alit Sudarsana ketika dikonfirmasi mengatakan, dari hasil visum yang dilakukan oleh tim dokter UPT Kesmas Payangan yang dipimpin oleh dr. I Dewa Wira, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya bekas jeratan di leher. Keluarga korban sudah mengikhlaskan kematian korban dengan gantung diri dan menolak untuk dilakukan otopsi. “Dari keterangan keluarga, diketahui korban sudah dua kali berupaya melakukan percobaan bunuh diri dan berhasil digagalkan. Korban diduga tidak kuat menahan sakit akibat katarak hingga membutakan mata yang dideritanya selama 2 tahun belakangan,” jelas AKP Alit Sudarsana. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\