Depresi Sakit Menahun, Pekak Sube Tewas Gantung Diri
Selasa, 09 Mei 2017
00:00 WITA
Bangli
4020 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bangli. Kali ini, diduga karena sakit epelepsinya tidak kunjung sembuh, Nengah Sube (80), seoarang kakek asal Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, tergantung di Gudang Penyimpanan Dedak sebelah kandang babi miliknya.
Sesuai informasi yang dihimpun di Mapolsek Kintamani, Selasa (9/9/2017), kronologis kejadian pada hari Senin tanggal 8 Mei 2017 sekira pukul 16.30 Wita korban meninggalkan rumah menuju ke gudang penyimpanan dedak miliknya yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Setengah jam kemudian, saksi Ni Nyoman Liang (Istri korban) menyusul dan menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung menggunakan tali dengan panjang sekitar satu meter di rangka plafon gudang. Melihat hal tersebut saksi kaget dan berteriak minta tolong sehingga keluarga korban dan warga sekitar serentak memberikan pertolongan. Namun saat korban diturunkan korban sudah dalam keadaan meninggal. Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan per telphon ke Polsek Kintamani.
Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP. Dewa Gede Oka seijin Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan, membenarkan kasus ulah pati tersebut. Disampaikan, setelah menerima laporan tersebut personil gabungan Polsek Kintamani dan Buser Polres Bangli dipimpin langsung Kapolsek Kintamani, langsung ke TKP dan tiba sekitar pukul 17.00 Wita. Dari hasil olah TKP, identifikasi, pemeriksaan oleh team medis dan keterangan para saksi diduga kuat korban murni meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri. “Saat diperiksa tidak ditemukan tanda tanda kekerasan terkait kejahatan pada tubuh korban,” ungkapnya.
Motifnya, lanjut AKP. Dewa Oka, diduga kuat korban depresi akibat menderita sakit epilepsi yang sudah menahun namun tidak kunjung sembuh. “Pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi. Korban nekat bunuh diri karena depresi akibat sakit epelepsi yang dideritanya tak kunjung sembuh,” pungkasnya. ard/dev
Komentar