Warga Pertanyakan Bantuan Bedah Rumah Di Tanah Perbekel Sudaji?
Minggu, 26 Maret 2017
00:00 WITA
Buleleng
4229 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Sejumlah warga di Desa Sudaji pertanyakan bantuan bedah rumah yang diterima keluarga Made Sumenteg, warga Banjar Dinas Kubukili, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Pasalnya, rumah yang menjadi program pemerintah tersebut berdiri di atas tanah milik Perbekel Desa Sudaji, Komang Sudiarta. Sumenteg pun juga sekaligus penyakap dari tanah milik petinggi di desa yang terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya tersebut.
“Apakah bisa seorang perbekel yang punya tanah dan punya rumah lalu gunakan dana pemerintah untuk membangun di atas tanahnya sendiri. Sebetulnya masih banyak warga lain yang betul-betul membutuhkan di Desa Sudaji. Apakah ini ,” ujar Sumber terpercaya yang enggan identitasnya disebut, Minggu (27/3).
Keberadaan bantuan bedah rumah di atas tanah milik Perbekel Sudiarta tak ditampik Kelian Banjar Dinas Kubukili, Made Suantara, yang sempat memperlihatkan kondisi bangunan tersebut kepada wartawan Suara Dewata. Hampir sekitar 500 meter masuk ke areal persawahan yang hanya bisa ditempuh kendaraan roda dua, Suantara yang arab disapa Jro Suantara memperlihatkan keberadaan bangunan batako yang dihuni Sumenteg bersama istrinya.
“Itu memang benar di atas tanah pak mekel (Perbekel), tapi sudah di kas minta sama dia (Perbekel Sudiarta). Hibahnya diberikan tertulis dan ditanda tangani di atas materai. Hanya diberikan tanah untuk bangunan rumah saja. Sawah dan yang lainnya sih tidak turut dihibahkan tapi langsung di sakap (Dirawat) oleh dia (Sumenteg),” kata Jro Suantara.
Selain telah dihibahkan, Suantara mengaku pemberian sebidang tanah yang diberikan Perbekel Sudiarta tersebut juga disebabkan masih memiliki kedekatan hubungan keluarga dengan yang menerima. Suantara yang menjelaskan dengan nada suara terbata-bata bahkan mengaku sempat ditunjukan surat hibah yang diberikan Perbekel Sudiarta kepada keluarga Sumenteg.
Dikatakan, Suantara bahkan sudah sempat menanyakan langsung untuk meyakinkan bahwa bantuan menggunakan dana pemerintah tersebut tidak menuai masalah kepada Sumenteg. Selain merupakan keluarga yang tidak mampu, Suantara mengaku agar kedepannya tidak merugikan penghuni rumah tersebut jika tanah sampai berpinda tangan akibat dijual atau diwariskan.
“Takutnya nanti jadi omongan ke depan. Makanya keluarga Sumenteg juga diberikan hibah secara tertulis dan saya ditunjukan kemarin salinan surat hibahnya tersebut. Sebab yang asli kan disetorkan dalam proposal pengajuan. Saya juga tidak ingin warga saya bermasalah dan terlebih berada di wilayah banjar yang saya pimpin,” pungkas Suantara.
Ironisnya, Perbekel Sudiarta yang beberapa kali coba dikonfirmasi terkait dengan tudingan sejumlah warga pun tak mengangkat telepon. Beberapa kali dihubungi ke nomor 087863017077 pun tak diangkatnya. adi/ari
Komentar