PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Santap Nasi Kuning di Pesta Ultah, Puluhan Siswa TK Keracunan

Rabu, 08 Maret 2017

00:00 WITA

Buleleng

4025 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Sebanyak puluhan siswa TK Negeri yang ada di Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng, mengalami keracunan usai menyantap nasi kuning saat perayaan pesta ulang tahun salah satu anak didik di TK tersebut, pada Rabu (8/3/2017).

Mirisnya lagi, korban keracunan didominasi anak-anak TK Negeri Joanyar. Mereka pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan medis. Dari 48 orang itu, 9 orang merupakan orang dewasa dan 39 orang merupakan anak-anak.

Dari informasi yang dihimpun, anak-anak tersebut awalnya memakan nasi kuning itu pada pukul 10.00 wita saat perayaan Ultah salah satu temannya bernama Kadek Diana Widia Susanti (5) dan kembarannya Komang Diandika Widia Susanti (5). Bahkan, sebagian nasi kuning yang tersisa itu, dibawa pulang oleh anak-anak dan dimakan bersama orang tuanya.

Naas, pukul 13.00 wita, mereka yang menyantap nasi kuning itu langsung mengalami sakit perut dan mual-mual. Mereka pun langsung dilarikan, ke Rumah Sakit. Sebanyak 27 Rumah Sakit Santhi Graha Seririt. Kemudian, 31 orang dibawa ke Rumah Sakit Pratama Seririt. Bahkan, ada 2 orang yang kondisinya sangatlah memprihatinkan, akhirnya dirujuk ke IRD RSUD Buleleng, agar mendapatkan perawatan medis lanjutan.

Luh Dewi (35) warga Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, ibu dari kedua siswa tersebut mengaku, saat menggelar acara ultah di sekolah sudah seizin pihak sekolah. "Acara ultah selesai pukul 10.00 wita dan kami berikan nasi kuning untuk di bawa pulang ke rumah masing-masing. Tiba-tiba saja kamj langsung sakit mual dan dilarikan ke Rumah Sakit," jelas Dewi sambil menahan sakit akibat ikut keracunan.

Nasib yang sama di alami Gede Deta Januarta. Bayi berusia satu tahun ini mengalami muntah-muntah setelah sebelumnya Gusti Ayu Sartika (35) ibu dari bayi tersebut menyuapkan nasi kuning itu kepadanya.

Humas RS Shanti Graha Seririt, Sri Wahyuni mengatakan, pasien atas nama Kadek Raditiya Sastrawan (5) dirujuk ke RSUD Buleleng. Sebab, kondisinya cukup mengkhawatirkan
"Awalanya pasien mengalami gejala muntah, lusing dan mual. Terakhir kondisi semua pasien sudah mulai stabil," jelasnya.

Hal senada disampaikan, Kasubag RS Pratama Seririt, Wayan Sandiarta. Menurutnya, di RS Pratama pasien yang dirawat sebanyak 31 orang. "Pasien sudah di observasi dan saat ini tengah mendapat penganan medis," ujarnya.

Sedangkan Kepala TK Negeri 1 Joanyar, Gede Noarta menerangkan, tidak menampik, jika acara perayaan ultah sudah seizin dirinya. "Penyebab keracunan kami belum tahu pasti. Sampel makanan sudah dikirim ke Dinas Kesehatan," ucapnya.

Sementara Kepala Disdikpora Buleleng, Suyasa menegaskan, semua siswa yang mengalami keracunan sudah mendapat penanganan semestinya. "Beberapa anak mengalami keracunan setelah makan nasi. Semua sudah ditangani termasuk dua siswa yang di rujuk ke RSUD Buleleng," terangnya.

Seizin Kapolres Sukawijaya, Kapolsek Seririt, Kompol AA. Wiranta Kusuma menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas musibah keracunan yang menimpa puluhan orang tersebut. Nasi kuning itu, kata dia, dibuat oleh Guru TK dibantu orang tua Guru TK untuk memasak sekitar pukul 04.00 wita pagi.

Dugaan sementara, penyebab keracunan ini akibat mie yang ada di Nasi Kuning yang disantap oleh anak-anak. "Itu dimasak pukul 04.00 wita pagi. Makannya sekitar pukul 10.00 wita, kemudian sekitar pukul 13.00 wita, mereka langsung mual-mual. Karena nasi sempat dibawa pulang ke rumah oleh anak-anak, makanya ada orang dewasa yang ikut terkena," jelas Wiranata Kusuma.

Dikatakannya, saat ini nasi kuning beserta isinya, sudah diamankan sebagai sempel untuk dibawa ke Lab. "Padahal Nasi kuning itu berisi mie, gempe manis, ayam goreng yang dikemas dengan plastik mika. Ada yang makan nasi kuning saja tidak makan mie, aman. Makanya kami duga, penyebab ada di mie itu," pungkasnya.

Hingga saat ini, yang masih dirawat ada sebanyak 10 orang di RS Pratama Seririt. Sedangkan, 7 orang masih dirawat di RS Santi Graha Seririt, dan 2 orang masih dirawat di RSUD Buleleng. Sedangkan, yang lain sudah boleh pulang.rik/adi/aga


Komentar

Berita Terbaru

\