Maju Perseorangan di Pilgub Bali, Suharya "Garap" Suara di Buleleng
Senin, 06 Maret 2017
00:00 WITA
Buleleng
3859 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Pertarungan Pilgub Bali 2018, kini mulai menghangat. Selain Wayan Koster dan Ketut Sudikerta yang memastikan maju lewat jalur Parpol, kini muncul kandidat siap bertarung melaluo jalur perseorangan.
Kandidat itu, Brigjen Polisi (Purn) Dewa Bagus Made Suharya alias DBM Suharya. Suharya kini gencar bergerilya mencari dukungan kepada masyarakat Bali. Kini, Suharya menyasar wilayah Kabupaten Buleleng untuk mencari dukungan ke masyarakat, dengan bertemu sejumlah tokoh masyarakat Buleleng di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan.
Seperti diketahui, Buleleng suara terbesar di Bali untuk Pilgub Bali. Bahkan, suara Buleleng hampir mengimbangi suara 3 Kabupaten di Bali, selain Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sehingga, kedatangan Suharya ke Buleleng untuk mulai menggarap suara di Buleleng, agar menjadi basisnya.
"Saya maju sebagai calon Gubernur Bali melalui jalur independen. Makanya, saya mohon dukungan. Saya berjanji, bila terpilih sebagai Gubernur Bali saya akan prioritaskan pembangunan Buleleng sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan Bali Utara dengan Bali Selatan," kata Suharya.
Menurut Suharya, tekadnya maju sebagai Calon Gubernur Bali, didampingi Mantan Wabup Buleleng periode 2012-2017, Made Arga Pinatyh, lewat jalur perseorangan, atas dorongan sejumlah tokoh masyarakat di Bali. Suharya mengklaim, dirinya didukung oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Bahkan dikatakan Suharya, ia empat kali dipanggil Gubernur Pastika untuk bertarung di Pilgub Bali 2018, menggantikan posisi Pastika. "Sampai empat kali saya dipanggil, disuruh mengganti beliau. Pertama sampai ketiga kali, saya belum bisa jawab. Setelah dipanggil keempat saya jawab ya. Tapi saya lewat independen dulu, jangan pikir partai," ungkap Suharya.
Mengingat jalur perseorangan sangat berat di Pilgub Bali, jika mengacu pada aturan Pilkada yakni sebanyak 250.094 dukungan berupa KTP dan tersebar minimal di 6 kabupaten dan kota di Bali, tentu menjadi tantangan berat bagi Suharya bisa lolos sebagai calon di Pilgub Bali 2018.
Kendati begitu Suharya optimis, lolos dan bisa ditetapkan sebagai Paslon di Pilgub Bali mendatang. Sebab, ia sudah mendapatkan dukungan riil sebanyak 80 persen oleh masyarakat Bali yakni, 532 desa/kelurahan dar 716 desa/kelurahan se-Bali, dengan total dukungan sebanyak 120 ribu copy KTP
"Saya yakin bisa memenuhi persyaratan dan lolos sebagai calon gubernur, karena didukung masyarakat. Kalau dari syarat dukungan KTP, kami sudah mendapatkan dukungan KTP lebih dari 50 persen dari syarat minimum, jadi sambil jalan akan terpenuhi," ungkapnya.
Selain dukungan masyarakat, kata dia, juga sudah dapat dukungan dari beberapa kader Parpol. "Ada tokoh partai merah dan kuning, yang mendukung saya maju lewat independen," jelas Suharya asal Denpasar selatan ini.
Disinggung kemungkinan ditengah perjalanan ada Parpol ingin meminangnya baik sebagai Cagub ataupun Cawagub mendampingi kader Partai itu, Suharya mengaku belum memikirkan hal itu. Sebab, ia masih fokus untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat Bali.
"Belum kesana saya, saya jalani dulu, karena saya masih fokus sosialisasi ke masyarakat Bali, sambil meminta dukungan KTP sebagai syarat dari calon perseorangan," pungkas Suharya yang berpangkat Brigjen ini.rik/adi/aga
Komentar