PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Polemik Keluarga “Hilang” nan Membingungkan

Selasa, 17 Januari 2017

00:00 WITA

Gianyar

4656 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - Rumah berlantai III yang biasa ditempati oleh satu keluarga dari I Ketut Nata, 47, bersama istri Ni Nyoman Suniari, 46, dan dua putrinya Ni Wayan Yunita, 24, dan Ni Kadek Bonita, 22, berdiri kokoh nan megah. Saat disambangi Selasa (17/1), rumah yang ditempeli ornamen batu alam itu tampak sepi.

Rumah itu juga masih bagian dari keluarga besar dan berada paling pojok Barat. Di halaman tengah, tampak seorang nenek yang merupakan ibu kandung dari I Ketut Nata. Saat dihampiri, nenek bernama Nyoman Breset itu mengaku sedih dengan kepergian putranya dengan mengajak istri dan putri sulungnya. “Saya orang tuanya sama sekali tidak dipamiti, masak mau pergi tidak pamit,” ujar nenek 80 tahun itu.

Dia menjelaskan, selama kepergian satu keluarga itu, nenek Breset mengaku sedih. “Saya sudah empat kali sakit, lagi sembuh lagi sakit, memikirkan anak saya ini. Kemana dia pergi,” ujar Breset. Nenek yang pendengarannya agak kurang tajam itu mengakui sebelum meninggalkan keluarga besarnya, termasuk meninggalkan pekerja patung, banyak orang yang sudah mencarinya.

Selama rumah itu ditinggalkan, Breset sendiri memang tidak pernah menengok rumah megah itu. “Saya hanya menunggu di sini (rumah halaman tengah, red),” ujarnya. Bahkan, Bonita cucunya yang kini kuliah di Denpasar juga jarang pulang kampung.

“Anak saya banyak yang mencari dari jauh-jauh,” jelasnya. Dia mengaku, ada orang yang datang dari Pujungan, ada dari Tegalalang dan lainnya. Ditanya apakah keperluannya soal utang-piutang, nenek Breset mengaku tak tahu menahu. “Kalau itu saya tidak tahu, tapi memang banyak yang bilang banyak utangnya,” jelasnya.

Yang didengar oleh Breset adalah, putranya itu kalah main judi. “Saya justru dengarnya kalah metajen (sabung ayam, red). Kalah banyak,” tandasnya. Ditanya apakah putranya itu suka main metajen, nenek Breset hanya tertawa saja.

Bahkan, kabar yang beredar, satu keluarga hilang itu diduga punya hutang mencapai miliaran rupiah di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Jasan. Bendesa Jasan, I Wayan Arcana, menyatakan sampai saat ini, belum ada laporan mengenai laporan hutang-piutang. “Kalau itu ada masalah, tentunya dari pihak desa sudah tahu,” ujar bendesa yang baru beberapa bulan menjabat sebagai bendesa.

Menurut bendesa Arcana, apabila memang ada masalah akan ditindak lanjuti pihak desa. “Sejauh ini belum ditemukan,” tukasnya.

Kepala LPD Jasan, Toya Ariawan saat dikonfirmasi enggan menjelaskan masalah yang menimpa satu keluarga yang diisukan hilang itu. “Ketua LPD lagi sibuk ada kegiatan kematian,” ujar Toya Ariawan. Disamping itu, dalam waktu dekat ini, LPD Jasan akan menggelar Rapat Akhir Tahun (RAT).

Di bagian lain, Kapolsek Tegalalang, AKP Gede Ardana, mengaku setelah ada laporan mengenai masalah satu keluarga hilang, kepolisian langsung bergerak. “Kami dapat informasi anggota keluarga yang dilaporkan hilang itu berada di Kalimantan Timur. Tapi sekarang kami sulit untuk menghubungi pelapor bernama Bonita ini. Padahal mau kami kasih tahu kalau orang tuanya ada di Kalimantan,” tukas Ardana. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\