Gerindra Badung Putuskan Usung Sukarta Jadi Cagub
Minggu, 08 Januari 2017
00:00 WITA
Denpasar
3977 Pengunjung
suaradewata.com
Foto : Ida Bagus Sukarta, Ketua DPD Partai Gerindra Bali
Denpasar, suaradewata.com - Partai politik di Bali, mulai memunculkan nama-nama yang akan diusung sebagai calon gubernur untuk bertarung pada Pilgub Bali 2018. PDIP misalnya, mengusung Wayan Koster. Adapun Partai Golkar, mendorong Ketut Sudikerta. Sedangkan Partai NasDem, mendukung Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra.
Yang terbaru, Partai Gerindra Kabupaten Badung juga memunculkan nama Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Sukarta, sebagai calon gubernur Bali. Kemunculan nama Sukarta ini, terekam dalam Rapat Evaluasi Tahunan DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung, di Rumah Makan Mina, Dalung, Badung, Sabtu (7/1).
Hadir dalam rapat tersebut anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Badung, pengurus kecamatan serta organisasi sayap Partai Gerindra. Dalam rapat kali ini, salah satu pembahasan peserta adalah persiapan menghadapi Pilgub Bali tahun 2018 mendatang.
Salah satu kader yang cukup ngotot agar Partai Gerindra mengusung Sukarta adalah Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung Nyoman Sentana. Kengototan Sentana cukup beralasan, mengingat Partai Gerinda memilik modal yang cukup untuk menghadapi Pilgub Bali. Selain 7 kursi di DPRD Provinsi Bali, kader yang menyebar sampai ke tingkat banjar, disebutnya merupakan modal dasar bagi partai untuk mengusung kader sendiri.
"Partai Gerindra sudah punya modal amunisi 7 kursi. Dengan modal ini, Partai Gerindra pantas menyodorkan 'jenderalnya' untuk tarung di Pilgub Bali,” tandas Sentana, yang juga anggota DPRD Kabupaten Badung.
Dengan modal ini, imbuhnya, maka siapapun yang ingin berkoalisi tentu harus bicara gerbong. Selain itu dengan modal yang, Partai Gerindra tidak mau sekedar memberi “kunci kontak” kepada orang lain, kemudian saat Pilgub Bali nanti Partai Gerindra hanya menjadi penonton.
"Intinya Partai Gerindra usung kader untuk maju Bali 1. Kita tidak ingin hanya sodorkan 'kunci kontak' kepada orang lain, lalu kita malah jadi penonton. Kita sudah banyak pengalaman, punya 'kendaraan' lalu sodorkan 'kunci kontak' ke orang lain, akhirnya kita yang jadi penonton,” tegas Sentana.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung IGK Puriartha, mengatakan, Partai Gerindra adalah partai yang masuk dalam jajaran tiga partai besar secara nasional. Adapun di Bali, perkembangan Partai Gerindra juga sangat signifikan. Buktinya, jika sebelumnya hanya mendudukan 2 kadernya di DPRD Provinsi Bali, maka pada Pileg 2014 raihan Partai Gerindra melonjak drastis menjadi 7 kursi.
"Gerindra bukan partai kecil. Partai ini semakin diterima masyarakat. Jadi sudah sepantasnya kami mendorong kader terbaik kami di Pilgub Bali, dalam hal ini Ida Bagus Sukarta yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Bali," tandas Gus Krobo, sapaan akrab Puriartha.
Menurut dia, kekuatan Partai Gerindra di Pulau Dewata cukup signifikan. Apalagi, Partai Gerindra memiliki 1 kursi DPR RI, 7 kursi DPRD Provinsi Bali dan 51 kursi DPRD Kabupaten/ Kota di seluruh Bali.
"Jika ini digerakan, tentu bisa menjadi kekuatan besar. Hal ini sudah terbukti di Pilkada Klungkung. Partai Gerindra berhasil merebut kursi Klungkung 1 sekaligus menjadi partai dengan perolehan kursi terbesar," beber Gus Krobo.
Walau sepakat mengusung kader sendiri, Partai Gerindra tetap membuka pintu bagi figur lain yang mencalonkan diri melalui 'kendaraan' tersebut. Namun, syaratnya tidak mudah. Jika ada figur yang ingin menggunakan 'kunci kontak' Partai Gerindra, maka wajib mengantongi kartu tanda anggota (KTA).
"Pada prinsipnya kami tetap membuka diri. Tetapi kalau mau mencalonkan diri dari Partai Gerindra, syaratnya ya jadi kader. Kami tidak ingin setelah berkuasa malah lupa pada komitmen,” pungkas Gus Krobo. san/ari
Komentar