Bangli, suaradewata.com – Senderan sepanjang kurang lebih 15 meter dengan ketinggian 8 meter yang berlokasi di areal Pura Puseh Selat, Susut, Bangli ambrol. Ambrolnya senderan yang baru selesai dikerjakan sekitar 3 tahun lalu itu, diduga akibat tergerus air hujan. Akibat kejadian tersebut, warga pun khawatir bakal terjadi jebol susulan mengingat kondisi tanah setempat yang labil. Kondisi tersebut diperparah lantaran sisa senderan sudah retak-retak.
Penyarikan Desa Pakraman Selat, I Ketut Peradnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/1/2017) menuturkan senderan yang berada di areal (jaba sisi) Pura Puseh dan Bale Agung, Desa Adat Selat terjadi sekitar sepekan lalu saat hujan deras melanda wilayah setempat.
Diakui, senderan tersebut dibangun sekitar 3 tahun lalu, namun dia mengaku tidak tahu persis sumber dana pembangunannya. Sebab, dirinya saat itu belum menjabat penyarikan. Malahan penyarikan sebelumnya mengaku lupa soal sumber dana pembangunan. Namun yang jelas, ambrolnya senderan itu tentunya membuat beban warga bakal tambah berat. Pasalnya, selain melakukan perbaikan juga bakal dilanjutkan dengan pelaksanaan upakara atas musibah itu. “Kalau aturan memperbolehkan, kita harap pemerintah membantu warga kami sehingga beban mereka lebih ringan,”katanya.
Sebut pria yang pengusaha bangunan stil Bali ini, sejatinya diatas senderan itu rencananya bakal dibangun WC, wantilan dan bangunan penunjang lainnya. Namun sebelum pembangunan itu terwujud senderan lebih dahulu ambrol sehingga memupus harapan masyarakat. “Warga kami kini dirundung kecemasan, mengingat senderan yang tersisa juga mulai retak-retak sehingga rawan longsor susulan,” pungkasnya. ard/ari
Komentar