PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pengerahan 550 Personel Polisi ke DPRD Bali Sia-sia

Kamis, 22 Desember 2016

00:00 WITA

Denpasar

3904 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Ribuan massa tolak reklamasi Teluk Benoa (ForBali) kembali menggelar aksi di Denpasar, Kamis (22/12). Aksi kali ini menarik, selain karena desain aksi ForBali yang 'mengepung' area Kantor Gubernur Bali disertai dengan pemukulan kulkul, tektekan, dan baleganjur, pengamanan untuk aksi tersebut juga tak seperti biasanya.

Pasalnya, untuk pengamanan aksi ForBali kali ini, personel polisi yang diterjunkan ke area Kantor DPRD Provinsi Bali sebanyak 550 orang. Selain personel yang banyak, polisi juga mengerahkan mobil water canon hingga berbagai peralatan yang khusus disiapkan apabila demo ricuh.

Pengerahan 550 personel polisi ini dibenarkan Wakapolresta Denpasar Nyoman Arthana, saat ditemui disela-sela persiapan pengamanan aksi ForBali. Menurut dia, pengerahan dalam jumlah besar ini dilakukan karena dari pengalaman selama beberapa kali aksi, massa ForBali rata-rata mengerahkan massa hingga lebih dari 2.000 orang.

"Mereka biasanya kerahkan massa sampai 2000 orang untuk demo. Kan gak mungkin saya terjunkan pengamanan hanya 100 orang. Jadi untuk mengimbangi atau setidak-tidaknya mendekati jumlah massa, kita terjunkan 550 personel," jelas Arthana.

Demikian halnya dengan mobil water canon dan pasukan Dalmas disiagakan di areal Kantor DPRD Provinsi Bali, guna mengantisipasi adanya gesekan saat aksi berlangsung. "Setiap aksi selalu kita siapkan. Kan tidak mungkin pas ada kejadian, baru kita ke Polres ambil water canon," ujarnya.

Ironisnya, pengerahan pasukan dalam jumlah besar ke Kantor DPRD Provinsi Bali ini justru sia-sia. Sebab, ribuan massa ForBali yang turun ke jalan, justru tidak merancang aksi dengan memasuki area Gedung Dewan. Massa aksi justru hanya mengelilingi area Kantor Gubernur Bali sambil berorasi, membunyikan kulkul, tektekan, baleganjur serta melakukan pementasan seni dan musik.

Adapun di Gedung DPRD Provinsi Bali, aparat kepolisian justru disiagakan sejak Pukul 11.00 Wita. Selain di halaman gedung, pengamanan ketat juga dilakukan di dalam gedung, guna menghindari massa memasuki gedung wakil rakyat berlantai tiga itu. san/ari


Komentar

Berita Terbaru

\