PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

MUI Tak Ikut Demo 2 Desember, Ini Respon Kapolda Metro Jaya

Sabtu, 26 November 2016

00:00 WITA

Nasional

3493 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Jakarta, suaradewata.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan merespon positif upaya Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mendukung langkah Polri dalam penuntasan kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kita sambut baik langkah tersebut. Apalagi, proses hukum Pak Ahok memang tengah berjalan," kata M Iriawan, Sabtu (19/11/2016).

Hal itu setelah Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin resmi memberikan sikapnya seputar masalah Ahok. “MUI mendukung langkah Polri dalam memproses masalah ini. Tidak ada kaitannya beliau (Ahok) orang China atau Nasrani, memang itu masalah hukum semata,” kata Ma'ruf usai berdialog dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Pusat MUI di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat 18 November 2016.

Terkait rencana Aksi Bela Islam III oleh sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada 2 Desember mendatang (Aksi 2 Desember), KH Ma’ruf menegaskan, pihaknya tak ikut-ikutan dalam aksi massa lanjutan itu.

Pihaknya berharap, masalah yang baru-baru ini terjadi jangan dihubung-hubungkan. Dikhawatirkan menimbulkan konflik. Lebih jauh dari itu, jangan sampai terjadi perselisihan antar agama.

"Karena itu kami minta kepada saudara-saudara kami, supaya masalah ini disikapi secara proporsional," tutupnya.

Sebelumnya, ajakan untuk tidak menggelar demo lanjutan diungkapkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyerukan kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama agar tidak melakukan aksi unjuk rasa terkait persoalan Ahok.

Senada juga disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH Haedar Nashir. Ia meminta kepada umat Islam untuk berlapang hati menerima hasil proses hukum tersebut, serta mengawal dengan seksama agar hukum tetap tegak dan pada proses selanjutnya di pengadilan.

“Semua elemen bangsa harus bersama-sama menjaga dan memelihara kebhinekaan, ketertiban dan kedamaian, serta tetap menjaga toleransi,” kata Haedar. */ari

 

*) Dilansir dari http://news.okezone.com


Komentar

Berita Terbaru

\