PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Waduh.. Dua Jam Diguyur Hujan, Kota Bangli Banjir

Selasa, 15 November 2016

00:00 WITA

Bangli

4960 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Bencana banjir kini mulai melanda Kota Bangli. Terbukti, akibat hujan deras yang mengguyur hanya dalam hitungan dua jam, Selasa (15/11/2016), sejumlah rumah kos yang berada di jalan Brigjend Ngurah Rai, lingkungan Banjar Kawan, Bangli justru terendam hingga seatap. Akibatnya, belasan penghuni rumah kos tersebut panic dan kebingungan lantaran barang-barang berharganya jadi korban banjir.

Sesuai pantauan dilokasi, setidaknya ada empat bangunan yang terendam banjir berupa satu unit kantor Notaris dan tiga bangunan rumah kos-kosan. Saat itu, ketinggian air mencapai satu hingga empat meter. Bahkan, salah satu rumah kos tersebut hanya tampak bagian atapnya saja. Tampak sejumlah penghuni kos, harus kerja ekstra keras untuk menyelamatkan barang-barang berharganya. Sementara sebagian korban lain, hanya bisa pasrah karena saat kejadian sedang ngantor dan hanya bisa melihat dari jauh seisi kamarnya sudah terbenam.

Menurut sejumlah penghuni kos, banjir terjadi diduga akibat saluran drainase tersumbat sampah. “Tadi hujan sangat deras sekali. Saat kejadian saya tidur di kamar, tapi tiba-tiba saja air sudah masuk kamar dan semakin tinggi,” ungkap Rusyim salah seoarang penghuni kos yang menjadi korban banjir. Seketika itu juga, Rusyim yang sudah dua tahun indekos di rumah milik Dewa Antara ini, langsung beranjak keluar dan berupaya menyelamatkan barang-barang berharganya. “Tadi saat banjir ada empat motor juga sempat tenggelam. Tapi kini sudah berhasil kami angkat dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” sebutnya.

Hanya saja, dengan kondisi itu para penghuni kos tersebut kini dihadapkan dengan kebingungan. “Nanti malam saya tidak tahu harus tidur dimana,” sesalnya. Hal yang sama juga disampaikan penghuni lainnya, Ocok Dewi. “Buku pelajaran anak saya semua basah. Saya tidak bisa ngomong apa-apa,” ujarnya sambil berlinang air mata.

Diketahui, lokasi tersebut selama ini memang terbilang rawan banjir. Bahkan sejumlah penghuni mengakui sejak beberapa tahun terakhir, tempat ini sudah tiga kali terkena banjir. Hanya saja, banjir kali ini yang terbilang paling besar. Terlebih, posisi rumah kos-kosan tersebut berada di bawah badan jalan dengan kondisi saluran drainasenya kerap bermasalah karena banyak timbunan sampah yang diduga menjadi biang kerok banjir terjadi. ard/gin


Komentar

Berita Terbaru

\

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Wabup Ketut Suiasa Resmikan TAKSU Badung