PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pengaduan Intervensi Surya Terancam “Dibekukan”

Senin, 14 November 2016

00:00 WITA

Buleleng

5637 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com – Laporan atau pengaduan dugaan politik uang atau money politics terhadap  tim LO (Laison Officer) atau tim penghubung paket Surya (Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharma Wijaya) yakni Nyoman Dita alias Silut oleh dua warga jalan Wibisana, Lingkungan Kali Baru, Kelurahan Banjar Jawa “dipetieskan” alias tidak ditindak lanjuti oleh Panwaslih Buleleng.

“Sudah menjadi keputusan kami di rapat pleno berdasarkan pertimbangan Sentra Gakumdu. Jadi di Sentra Gakumdu itu ada di Panitia Pengawas Kabupaten Buleleng yang terdiri dari dua orang dari kejaksaan, dua orang dari kepolisian, serta di komisioner ada tiga orang. Jadi keputusannya tidak bisa dilanjutkan,” ujar Putu Sugi Ardana selaku komisioner Panwaslih Buleleng, Senin (14/11).

Menurutnya, tidak memenuhi syarat laporan dugaan money politics yang disampaikan oleh Wayan Suparta dan Wayan Sudiarsa akibat Silut tidak berhasil ditemukan. Bukan hanya telah mengundang Silut atas laporan dua warga Kelurahan Banjar Jawa tersebut, ia pun sempat mendatangi tempat tinggal teradu.

Kedatangan Panwaslih itu berdasarkan saran dari pihak Kejaksaan dan Kepolisian yang tergabung dalam tim Sentra Gakumdu. Dan setiba dirumah Sulit yang berada di Kelurahan Banjar Jawa, Sugi mengaku hanya bertemu dengan istri dari Silut dan menyatakan suaminya sedang berada di luar Bali untuk bekerja mengirim buah.

“Si Silut ini ke Jawa membawa buah dengan bosnya. Jadi kami tidak hanya sekedar menunggu di kantor saja, tetapi kami juga ke sana (Rumah Silut). Terkait dengan laporan Elias Ello juga kami ke sana,” tandas Sugi.

Silut dilaporkan (9/11/2016) setelah disebut sempat memberikan uang kepada Suparta dan Sudiarsa saat verifikasi faktual (Verfak) ulang dilaksanakan oleh KPU Buleleng. Berdasarkan pengakuan Suparta, masing-masing diberikan uang oleh Silut Rp200 ribu setelah ikut verfak ulang di KPU Buleleng.

Disisi lain, Silut yang merupakan tim LO paket Surya dan dilaporkan atas dugaan money politik pun ternyata mendapat dukungan dari tim pemenangan paket Surya. Ellias Ello selaku salah satu tim pemenangan paket Surya melaporkan Made Sudarsana alias Dek Anggur atas dugaan intimidasi yang dilakukannya pada verfak ulang di Kelurahan Banjar Jawa.

Sebagaimana yang diberitakan suaradewata.com sebelumnya, terjadi aksi intimidasi terhadap Silut serta pihak kepolisian yang melakukan pengamanan terhadap tim Surya ketika mendatangi rumah milik Silut di Lingkungan Kali Baru (10/11/2016).

Aksi intimidasi yang menurut laporan Elias Ello dilakukan oleh Dek Anggur terhadap Silut teranam tidak dapat ditindak lanjuti oleh Panwaslih Buleleng alias “Dibekukan”. Pasalnya, pihak Panwaslih melalui Sugi Ardana mengatakan bahwa pihak yang seharusnya melaporkan adalah Silut dan bukan Ellias Ello.

Sebagaimana sempat diberitakan sebelumnya, aksi intimidasi tersebut pun nyaris menyebabkan bentrok fisik antara Dek Anggur dengan seorang anggota Polres Buleleng yang kemudian diketahui berinisial Pdt. Pasalnya, sumber terpercaya yang turut berada di lokasi kejadian menyebutkan bahwa Dek Anggur bukan hanya sempat diduga mengintimidasi Silut.

Dek Anggur disebut melakukan pengusiran terhadap anggota kepolisian dan cekcok mulut dengan Pdt yang ke rumah Silut untuk bersama anggota polisi lain melakukan pengamanan. Bahkan, kepada anggota Korps Bhayangkara yang sedang melaksanakan tugas tersebut sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak layak.

“Kalian ini siapa dan ada kepentingan apa. Ini wilayah saya (Lingkungan Kali Baru, Kelurahan Banjar Jawa) dan saya yang mengamankan,” ujar Sumber terpercaya yang juga sempat mengambil gambar cekcok mulut antara anggota Polres Buleleng dengan Dek Anggur.

Bukan hanya itu, aksi berani melawan aparatur penegak hukum pun berlangsung di kawasan yang sama terhadap salah satu anggota Mapolsek Kota Singaraja yang berpakaian preman dan turut melakukan pengamanan di tempat verfak ulang kawasan Lingkungan Kali Baru. Anggota berinisial Ag dan Ak pun nyaris bentrok fisik karena diusir oleh kelompok pemuda yang sedang mabuk miras.

Tapi syukurnya, lanjut Sumber, kedua anggota kepolisian pun mampu bersabar dan meredam emosi mereka agar tidak memancing keadaan menjadi tambah panas akibat ulah sejumlah pemuda mabuk tersebut.

Sumber yang sama pun menyebutkan, pihak tim pemenangan tim Surya sempat melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Buleleng namun dianjurkan ke Panwaslih karena ada kaitan dengan proses Pilkada Buleleng.

“Tapi laporan kami sore itu (10/11/2016) ditolak juga oleh Panwaslih setelah mengikuti anjuran pihak di Polres Buleleng. Katanya bukan ranah Panwaslih melakukan pengamanan di wilayah Lingkungan Kali Baru (Kelurahan Banjar Jawa) tempat intimidasi dilakukan,” pungkasnya

Sementara itu, Dek Anggur yang coba dikonfirmasi terkait dengan perihal kejadian dugaan intimidasi tersebut tampak enggan memberikan keterangan kepada suaradewata.com. Ia yang datang memenuhi undangan Panwaslih dengan dibalut kain “kamen” dan baju berwarna kuning langsung pergi setelah menolak memberikan keterangan kepada media ini. adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\