PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Verfak Ulang Hari Pertama Paket Surya Capai 46%, Tim LO Dan Polisi Sempat Diusir?

Kamis, 10 November 2016

00:00 WITA

Buleleng

5557 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng akhirnya melakukan verifikasi faktual (Verfak) ulang di 4 desa dan 1 kelurahan. Hari pertama verfak ulang berhasil menoreh angka dukungan sejumlah 46 persen KTP dari kekurangan 235 KTP paket Dewa Nyoman Sukrawan - Gede Dharma Wijaya (Surya).
 
Berdasarkan informasi yang dilansir suaradewata.com dari sejumlah sumber dilapangan, Desa Mengening yang total pendukung sejumlah 17 KTP berhasil mengantongi 16 KTP riil pendukung yang terverifikasi faktual. Sedangkan satu orang pendukung ternyata sudah meninggal dunia saat di verifikasi ulang.
 
Sedangkan 1 desa yang hanya 1 orang diverifikasi ulang yakni Dewa Ketut Segara di Desa Pelapuan pun menambah angka jumlah pendukung riil yang sebelumnya terlewatkan dalam verifikasi faktual KPU tahap kedua. Dewa Segara sempat dicoret namanya oleh KPU Buleleng akibat sakit dan tidak menghadiri proses Verfak tahap dua yang dilaksanakan secara kolektif di satu tempat oleh KPU Buleleng.
 
Penambahan jumlah dukungan pun muncul dari bagian barat Kota Singaraja tepatnya Desa Gerokgak. Dari total dukungan 142 KTP, kemudian berhasil di verfak ulang sejumlah 10 orang pendukung. Pun demikian halnya dengan Verfak ulang yang berlangsung di Desa Bila dengan daftar 113 pendukung KTP. Di desa tersebut tercatat sebanyak 41 orang berhasil masuk daftar pendukung riil yang ditemui KPU Buleleng dalam proses Verfak Ulang hari pertama di 11 dusunnya.
 
Jumlah hasil proses verfak ulang pun terus merangkak mendekati total 235 orang pendukung yang dibutuhkan untuk lolosnya bakal calon dari paket Surya maju ke Pilkada Buleleng 2017 sebagai calon peserta.
 
Pasalnya, angka pendukung tertinggi di Kelurahan Banjar Jawa sejumlah 306 KTP sudah mampu menciptakan angka riil dalam proses verfak ulang KPU sebanyak 41 orang. Yang proses verfak ulang di satu wilayah kelurahan yang ada di Kota Singaraja itu berangkat dari kawasan Lingkungan Kali Baru.
Sehingga, jumlah total yang terverifikasi ulang oleh KPU dihari pertama mencapai 79 pendukung riil di 4 desa dan 1 kelurahan.
 
Ironisnya, isu intimidasi yang dilakukan pendukung rival politik paket Surya pun betul-betul terjadi saat di verfak ulang di kawasan Lingkungan Kali Baru. Tim Penghubung paket Surya bahkan aparat kepolisian dari unsur Bhabinkamtibmas Polres Buleleng sempat mengalami pengusiran oleh sekelompok pemuda yang dalam kondisi mabuk.
 
Sumber terpercaya suaradewata.com menyebutkan melihat oknum pendukung paket PASS berinisial Tk berada tak jauh dari tempat kejadian melakukan pemantauan. Tk yang merupakan salah satu dari Relawan PASS Banjar Jawa pun diduga sengaja mengerahkan pemuda mabuk yang setelah diselidiki ternyata sebagian besar merupakan warga Banjar Bali yang berbatasan dengan Kelurahan Banjar Jawa di Lingkungan Kali Baru.
 
Pihak KPU melakukan verfak ulang berdasarkan hasil keputusan Panwaslih Buleleng dalam musyawarah konflik yang terjadi antara paket Surya dengan KPU Buleleng. Yang dalam tuntutan paket Surya agar KPU memverifikasi ulang di 14 desa, ternyata hanya dikabulkan 4 desa dan 1 wilayah kelurahan. Keputusan Panwaslih Buleleng pun muncul dibalik jumlah 3 wilayah desa yang ditawarkan pihak KPU kepada paket Surya saat dilakukan pemeriksaan tertutup sebelum memasuki agenda putusan musyawarah di Panwaslih.
 
Yang sebagaimana diketahui, Dewa Nyoman Sukrawan yang saat ini masih menjabat sebagai Bendahara DPD PDIP Bali kini berhadapan dengan Ketua DPC PDIP Buleleng yakni Putu Agus Suradnyana yang maju dari paket petahana PASS berpasangan dengan wakilnya Nyoman Sutjidra.
 
Terkait proses verfak ulang dan aksi intimidasi, Sukrawan mengaku belum mengetahui seperti apa kejelasannya. Kepada awak media, Bendahara DPD PDIP Bali ini mengaku belum mendapat laporan terkait insident di Lingkungan Kali Baru tersebut.
 
"Saya tidak lagi berpikir lolos atau tidak lolos, biarkan masyarakat yang menentukan itu. Mari kita wujudkan demokrasi ini, agar berjalan sesuai koridor yang ada. Saya serahkan keyakinan ini kepada masyarakat, karena mereka yang di verifikasi," pungkasnya kepada awak media. adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\