Cari Tumpangan Gratis, Belasan Anak Punk Dipulangkan
Jumat, 21 Oktober 2016
00:00 WITA
Jembrana
4980 Pengunjung
suaradewata
Jembrana, suaradewata.com - Gara-gara mencari tumpangan gratis dan tidak membawa uang, belasan anak punk asal Banyuwangi, Jawa Timur, di garuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana. Bahkan, saat itu juga mereka dipulangkan ke daerah asalnya.
Sebelum di amankan, belasan anak punk ini baru saja diturunkan oleh truk yang mengangkutnya dari Gilimanuk. Karena petugas kepolisian curiga terhadap gerak gerik belasan anak-anak ini, sehingga diinterogasi oleh petugas kepolisian yang sedang berjaga di pos depan salah satu rumah makan di Kaliakah. Saat itu, belasan anak-anak ini sedang menunggu tumpangan untuk ke Denpasar. Namun, saat diperiksa bagian besar dari mereka tidak membawa uang bekal. Hanya saja sekitar tiga orang yang membawa uang bekal, namun tidak begitu banyak. Takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga pihak kepolisian yang menemukan itu langsung menghubungi Satpol PP Jembrana. “Tadi kami mendapat laporan dari polisi yang berjaga di Kaliakah. Sehingga kami langsung meluncur dan mengamankan mereka,” kata Kasatpol PP jembrana I Gusti Ngurah Rai Budi, Jumat (21/10).
Lebih lanjut, Rai Budi mengatakan, setelah pihaknya melakukan pendataan, 18 anak punk tersebut 17 berasal dari Banyuwangi dan satu orang dari Lingkungan Gilimanuk Jembrana. Bahkan dari 18 anak punk yang digaruk ini, 10 dari mereka mengaku masih berstatus pelajar dan empat orang lainnya tidak membawa identitas diri. Selain itu, kebanyakan dari anak punk ini tidak membawa perbekalan yang cukup sehingga dikhawatirkan akan berbuat kejahatan atau aksi lainnya yang bisa meresahkan masyarakat. “17 dari Banyuwangi dan 1 dari Gilimanuk. 4 orang tidak bawa KTP,10 orang pelajar,” katanya.
Setelah didata di Kantor Satpol PP Jembrana, belasan anak punk ini dikoordinasikan ke Dinas Sosial Jembrana untuk diberikan pembinaan. Setelah itu, mereka ini dipulangkan ke daerah asalnya. “Tadi semua kita langsung pulangkan. Nanti apabila lagi kembali kita temukan maka akan kami pulangkan dengan paksa. Kalau kita biarkan nanti mereka melanjutkan perjalanan nanti takutnya berbuat hal-hal yang negatif karena perbekalan mereka tidak mencukupi untuk menonton konser di Denpasar,” tegas I Gusti Ngurah Rai Budi. dep/ari
Komentar