Diduga Frustrasi Masalah Utang, Artana Nekat Gantung Diri
Kamis, 01 September 2016
00:00 WITA
Tabanan
4143 Pengunjung
ilustrasi
Tabanan, suaradewata.com – Diduga frustrasi akibat persoalan keuangan, seorang warga di Banjar Ampadan, Desa Tiyinggading, Kecamatan Selamadeg Barat nekat gantung diri. I Ketut Artana,44, nama warga tersebut. Dia ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi leher terjerat dan tergantung di sebuah pohon nangka sekitar pukul 12.00 Wita, Kamis (1/9/2016).
Kematian tragis Artana tersebut, kontan membuat keluarganya histeris. Terlebih, sebelumnya tidak ada gelagat apapun bahwa korban akan bertindak nekat seperti itu. Karena pagi harinya, sekitar pukul 06.00 Wita, korban hanya berpamitan kepada istrinya, Ni Made Ariasih,35, untuk pergi ke kebun saja.
Peristiwa ini pertama kali terungkap oleh tetangganya sendiri yakni Ni Ketut Rasnin,72. Kebetulan kebun Rasnin bersebelahan dengan lahan milik korban. Ceritanya saat itu, sekitar pukul 11.30 Wita, Rasnin baru selesai sembahyang di kebunnya. Dia sengaja mencari korban untuk meminta daun enau.
Saksi sempat memanggil-manggil nama korban. Namun tidak kunjung ada jawaban. Sejurus kemudian, dia justru mendapati korban dalam posisi setengah berdiri dan bersandar di sebuah pohon.
Karena melihat ada yang tidak beres, apalagi panggilannya berulang kali tak dijawab, saksi pun mulai ketakutan. Dia pun langsung bergegas mencari dan memberitahu keluarga korban.
Kabar dari saksi tersebut langsung membuat istri korban, Ariasih, bersama keluarga lainnya datang ke kebun atau lokasi kejadian yang jaraknya sekitar 800 meter di utara rumah korban.
Setibanya di lokasi kejadian, kroban sudah ditemukan tidak bernyawa. Tubuhnya tergantung dengan seutas tali plastik biru pada sebuah pohon nangka dengan ketinggian hampir dua meter.
Pasca itu, pihak keluarga langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kepala dusun. Tidak lama kemudian, laporan itu sampai ke pihak Polsek Selemadeg Barat yang datang ke lokasi kejadian.
Dari hasil visum luar, korban diduga kuat meninggal karena bunuh diri. Selain bekas jeratan di leher korban, terdapat feses atau kotoran yang keluar dari duburnya dan air kencing dari kemaluannya. Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Wayan Bayu Parwata saat dikonfirmasi lewat telepon seluler membenarkan kejadian tersebut. Soal motifnya, pihaknya menduga korban frustrasi dengan persoalan keuangan. "Motifnya diduga kuat karena masalah keuangan, hutang piutang,” jelasnya. ang/hai
Komentar