PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Realisasi Program Fisik Dituding Masih Jalan di Tempat

Senin, 29 Agustus 2016

00:00 WITA

Bangli

4115 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, Suaradewata.com – Memasuki akhir Agustus 2016, realisasi kegiatan fisik yang dirancang Pemkab Bangli dinilai masih jalan ditempat. Kondisi ini menimbulkan kesan, pelaksanaan program fisik tanpa arah dan didukung perencanaan yang jelas. Hal ini dikemukakan Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles kepada awak media, Senin (29/8/2016).

Disampaikan, sejatinya APBD 2016 sudah ketok palu November 2015 lalu dan semestinya telah cukup waktu bagi eksekutif merealisasikan banyak program yang telah dirancang. “Sampai saat ini, realisasi program fisik masih sedikit. Parah sekali Bangli ini,” sesalnya.

Disebutkan, minimnya realisasi program fisik tersebut hampir terjadi di seluruh SKPD. Salah satu contohnya, kata dia, penataan pasar Kintamani yang tak kunjung tuntas. “Itu padahal sudah dianggarkan tapi sampai sekarang belum juga jalan,” ungkap Ketua Partai Demokrat Kabupaten Bangli ini.

Untuk meningkatkan realisasi program tersebut, lanjut Carles, peran Bupati sebagai nahkoda pemerintahan sangat diperlukan. “Evaluasi kinerja SKPD harus dilakukan secara rutin. Jika ditemukan pejabat yang kinerjanya loyo, mutasi saja segera,” tegasnya.

Sebab, lanjutnya, jika kondisi ini terus dibairkan berlanjut, pihaknya persimis  Bangli bisa mempertahankan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). “Kalau terus seperti ini, rasanya susah mempertahankan WDP. Salah-salah Bangli bisa disclaimer lagi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Nengah Sudibia menjelaskan khusus penataan pasar Kintamani, terkendala persolan aset. “Prosesnya baru memasuki tahap penelusuran aset dan mencari sertifikat lahan tersebut,” ungkapnya.

Sebelum itu jelas, lanjut dia, jika pembangunan dipaksakan, dikhawatirkan akan memunculkan persoalan baru, ditengah ketatnya pemeriksaan dari BPK. “Kami berupaya itu terealisasi secepatnya,” tegasnya. ard/hai

 


Komentar

Berita Terbaru

\