Sudah 14 Tahun Keluarga ini Belum Dapat Bedah Rumah
Minggu, 28 Agustus 2016
00:00 WITA
Tabanan
4221 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com – Bedah rumah sudah bukan menjadi program yang asing lagi. Hampir seluruh pemerintah daerah di Bali memiliki program ini. Namun di Tabanan, ternyata ada keluarga miskin yang luput dari program ini.
Adalah I Wayan Tanggu,73, warga Banjar Bebali Kelod, Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg yang luput dari program tersebut. Sudah 14 tahun, dia dan keluarganya menghuni gubug kecil.
Gubug yang menjadi tempat tinggalnya bersama istrinya Ni Made Ketel,71, itu dibangun pada 2002 lalu. Itupun setelah rumah yang mereka tempati sebelumnya roboh pada 1999.
Kondisi itu terungkap saat suaradewata.com menyambangi pasutri tua ini pada Minggu (29/8/2016). Saat itu, hanya ada mereka berdua. Sedangkan anak mereka yakni Ni Wayan Warniti,52, kebetulan tidak ada di rumah.
Mereka bercerita, sehari-harinya bekerja sebagai buruh petani. Karena buruh, penghasilan yang mereka terima juga tidak menentu. Mereka baru akan mendapatkan upah bila ada panggilan untuk bekerja di sawah. Upahnya pun dalam bentuk gabah sekitar lima kwintal. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kadang mereka keropotan.
"Rumah kami roboh pada 1999. Baru pada 2002 kami bangun gubug kecil. Sedihnya kalau hujan-hujan, sering bocor. Kalau sudah begitu saya harus tempel pakai plastik. Mau memperbaiki saya tidak bisa karena tidak ada biaya. Untuk kebutuhan sehari-hari saja saya susah," ungkap Tanggu.
Dirinya sempat mengajukan permohonan bantuan bedah rumah ke kelian dinas. Permohonan itu diajukannya pada 2016 lalu dengan harapan bisa mendapatkan bantuan secepatnya. Setelah itu, kelihan dinas setempat memeriksa langsung kondisi rumahnya.
"Kelian dinas sempat turun dan memeriksa kondisi rumah dengan petugas. Mungkin dari pemerintah. Tapi saya tidak tahu siapa yang diajak. Habis itu gubug saya ini difoto. Kira-kira lagi satu bulan, gubug kami difoto kembali. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Kalau ada kabar pasti kelian dinasnya turun," bebernya.
Terkait hal itu, Kelian Dinas Bebali Kelod Desa Berembang, Kecamatan Selemadeg I Wayan Dadi membenarkan warganya belum mendapatkan bedah rumah. Bahkan, dirinya sudah mengajukan ke kantor desa. Sekitar 2016, setelah Tanggu mengajukan surat, salahs atu paguyuban dari Denpasar sempat datang ke rumahnya. "Kemarin sudah pernah diajukan, sekitar dari tahun 2016, kemarin ada suatu yayasan atau paguyuban turun, untuk memberi dana sosial," ucap Dadi.
Dikatakan juga, Dinas Sosial juga sempat turun juga. Namun Tanggu dan keluarganya luput. "Untuk nama Wayan Tanggu belum pernah dicek sama Pemda. Kemarin kan itu yang di desa. Perlengkapan administrasinya entah di mana disalurkan. Yang jelas saya selaku kepala lingkungan sudah memenuhi persyaratan menyetorkan administrasi yang diperlukan. Kan begitu mekanisme di desa,” ungkapnya.
Melihat kondisi gubug Tanggu, dia berharap pemerintah segera memberikannya bantuan bedah rumah. Sehingga keluarga Tanggu bisa tinggal di tempat yang layak. "Kalau bisa tolong direalisasikan, " harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Berembeng I Wayan Suralaga mengatakan, dirinya hanya mengajukan sesuai data dari kepala dusun di masing-masing banjar. "Yang saya usulkan sembilan kepala keluarga di Brengbeng sesuai informasi dari semua kepala dusun. Semua sudah saya tindaklanjuti dengan membuat proposal. Sekitar tiga mingguan yang lalu ada tim dari kabupaten turun untuk mengecek langsung kebenaran proposal itu," ungkap Suralaga. ang/hai
Komentar