PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Status Tanah Belum Jelas, Kondisi Rumah Memprihatinkan

Sabtu, 20 Agustus 2016

00:00 WITA

Tabanan

3665 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Rumah yang ditinggali keluarga I Ketut Surata,60 , kondisi cukup memprihatinkan. Kurang lebih tujuh tahun tinggal di pinggiran perumahan Vista, letaknya paling atas Tukad Yeh Nu, Pesiapan, Tabanan, masih juga belum mendapat bantuan bedah rumah. 

Saat disambangi suaradewata.com, Sabtu, (20/08/2016), Surata tidak ada dirumah. Namun hanya istri Surata, Sagung Putu Sukaningsih, 42 yang ada dirumah. Lantaran Surata sedang keluar rumah untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan anaknya Ni Kadek Supartiningsih, 17 sedang bersekolah di SMK BIWI Tabanan. 

Menurut penuturan Sagung, dirinya dengan suaminya berjuang mencari nafkah. Itu pun penghasilan suaminya hanya Rp. 90Ribu per hari sedangkan dirinya berpenghasilan Rp. 1,5Juta per bulan dari kerja di sebuah villa di Pandak sebagai tukang bersih-bersih villa. Selain itu jatah raskin dan beasiswa bagi anaknya sudah dierima. Hanya saja untuk tanah yang ditempatinya sampai sekarang belum ada kepastian kepemilikannya. Lantaran tanah yang dihuninya masih milik Puri Tabanan. "Sudah lama kira kira 7 tahun tinggal disini, ya khawatir dengan status tanah disini, belum dapat kepastian," ungkap Sagung. 

Selain itu, sejak dua bulan yang lalu rumahnya sempat dilempari sesuatu, kejadian tersebut terjadi ketika rumahnya kosong saat ditinggal kerja. "Polih pidan umah tiyang timpug ajak anake (sempat dulu rumah saya dilempar batu sama orang tak dikenal), HP tiyang sempat dicuri, anjing saya juga hilang saat ditinggal kerja,"beber Sagung. 

Soal tempat tinggal dekat sungai, diterangkan dirinya dan keluarganya 7 tahun yang lalu tinggal dekat Banjar Dauh Pala. Namun akhirnya mengungsi dan menempati tanah puri di atas sungai dekat perumahan Vista, disebabkan adanya masalah dengan keluarganya. Dia pun mengaku sejak mulai tinggal di dekat sungai sampai bulan Juni 2016 banyak ular yang datang, sering masuk ke pekarangan rumah perbulan mencapai belasan ular.

"Karena tidak ada kecocokan dan tidak bisa bersatu akhirnya pindah, disini juga sering ada ular masuk ke rumah,selama sebulan kira kira ada sampai 15 kali ular datang ke rumah, sejak dikasi garam di pekarangan dari dua bulan lalu, akhirnya sampai sekarang tidak ada ular yang datang" imbuhnya.

Terkait hal itu Kelian Dinas Dauh Pala Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan I Ketut Sumahardika saat dikonfirmasi. Kata dia tidak mengetahui dari dulu keluarga Surata terlibat masalah dengan keluarganya yang di dekat Banjar Dauh Pala. Dia mengatakan seharusnya rumah keluarga Surata yang sekarang sudah mendapatkan bedah rumah. Namun karena terkendala kepemilikan tanah, dia tidak berani mengajukan bedah rumah. takutnya nanti bila tanah itu diminta secara otomatis rumahnya pasti dibongkar. "Kalau masalah tidak cocok dengan keluarganya saya tidak tahu, sudah dari dulu ada disana, untuk rehab rumahnya masih kendala di tanah, kepastian rumahnya belum jelas, kalau tanahnya sudah jelas, baru saya berani mengajukan untuk bedah rumah atau gimana" terang Sumahardika. ang/ari


Komentar

Berita Terbaru

\