Disayangkan, Tak Ada Asuransi Barang di PKB
Jumat, 01 Juli 2016
00:00 WITA
Denpasar
3958 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com – Komisi IV DPRD Bali langsung menggelar sidak ke arena Pesta Kesenian Bali (PKB) di Art Center Denpasar, menyusul terbakarnya 20 stan di arena PKB pada Jumat (1/7/2016) dinihari. Dalam sidak tersebut, dewan secara khusus mengapresiasi langkah cepat pemerintah, terutama dalam menyediakan tempat bagi pemilik stan yang barangnya selamat dari amukan api.
Di sisi lain, para wakil rakyat di Renon itu juga menyayangkan tidak adanya asuransi terhadap barang-barang yang terbakar. "Yang kita sayangkan itu, dari pengelola tidak menyiapkan asuransi. Mestinya asuransi ini sangat penting karena resiko pasti ada,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Wirya, usai sidak tersebut.
Menurut politisi Golkar asal Tabanan itu, peristiwa kebakaran yang baru pertama kali terjadi di ajang PKB ini mesti dijadikan pelajaran. "Ke depan agar dipikirkan upaya antisipasi, termasuk berupa asuransi," tandas Wirya.
Sementara Sekretaris Komisi IV DPRD Bali Nyoman Budi Utama, mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil pendataan kerugian yang dialami pedagang akibat musibah ini. Nantinya, dewan dan pemerintah akan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik terkait musibah tersebut.
"Mudah-mudahan ada jalan dan solusi. Berapa nanti kerugiannya, nanti ditangani pemerintah. Karena saat ini masih dihitung” tegas Budi Utama, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali.
Sedangkan anggota Komisi IV DPRD Bali Tjokorda Raka Kerthyasa, menambahkan, perhitungan kerugian tidak saja terkait barang yang ludes terbakar namun juga stannya. "Fisik dan nilai barang yang terbakar masih dihitung. Tentu ini akan diperhatikan khusus pemerintah," papar Cok Ibah, sapaan akrabnya.
Dari kejadian ini, politisi asal Ubud itu mendorong pemerintah agar ke depan benar-benar memperhatikan jaringan listrik untuk arena PKB. Begitu juga dengan mobil pemadam kebakaran, agar selalu ada di lokasi sehingga sigap saat terjadi peristiwa seperti ini.
"Jadi sekuriti itu penting. Juga harus ada asuransi untuk barang-barang yang kena bencana. Sebab menurut keterangan pengelola, tidak ada asuransi barang saat ini," tegas Cok Ibah, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali.
Akibat lalapan “si jago merah”, hanya barang-barang di enam stan parkir belakang Gedung Ksirarnawa Art Center yang berhasil diselamatkan. Sedangkan 20 stan sisanya, hangus terbakar. Masing-masing perajin menyewa stan tersebut seharga Rp 5 juta. san/hai
Komentar