PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Derita Tina Akibat Tumor di Kedua Kakinya, Rumahpun Sampai Dijaminkan di Bank

Jumat, 24 Juni 2016

00:00 WITA

Tabanan

3680 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Musibah yang dialami Ni Wayan Tina Mariani,29, yang terjatuh di sawah sekitar sepuluh tahun mendatangkan derita yang tidak kunjung henti. Bagaimana tidak, akibat kecelakaan itu, Tina yang tinggal di Banjar Gamongan, Desa/Kecamatan Selemadeg itu akhirnya tidak bisa berjalan lantaran tumor yang bersarang di kedua kakinya.

Ironisnya, demi mengobati penyakitnya tersebut, kedua orang tua Tina sampai harus menjaminkan rumahnya di lahan seluas dua are ke salah satu bank agar bisa memperoleh biaya pengobatan sekitar Rp 25 juta.

“Saya hanya bisa berharap kedua kaki saya ini cepat sembuh. Sehingga bisa cepat berjalan dan bekerja,” tutur Tina saat dijumpai di rumahnya, Jumat (24/6/2016).

Sejak mengidap tumor, Tina tidak kuat berjalan dalam jarak yang jauh. Kalaupun bisa, itu hanya di sekitar rumahnya saja. Tumor pada kedua kakinya membuat dia cepat merasakan kesemutan.

Untuk meredakan rasa kesemutan tersebut, biasanya kedua kaki Tina akan dipijat. Namun, penyakit itu masih sering menimbulkan keluhan. Karena sering membuat dirinya sulit tidur. “Setelah dipijit ada perubahan rasa sakitnya mendingan. Hanya saja, pas waktu tidur terganggu,” ungkapnya Mariani.

Ayah Mariani, I Wayan Mayig, 56, yang bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp 60 ribu perharinya sudah tidak bisa berbuat banyak. Sebab, usaha untuk mengobati anak semata wayangnya tersebut sudah dilakukan secara maksimal. Bahkan, sampai harus menjaminkan rumah dan tanah mereka untuk mendapatkan biaya pengobatan dari bank. Apalagi biaya pengobatan yang harus dilalui Tina terhitung tinggi.

Begitu juga ibunya, I Ketut Suarmi, yang hanya bekerja di sawah. Penghasilannya pun tidak menentu.

Wayan Mayig menerangkan diketahui adanya bisul pasca satu tahun setelah jatuh. Saat diperiksakan melalui proses scanning, rupanya bisul itu adalah tumor. Benjolan itu terus membengkak sejak dua tahun setelah Tina jatuh di sawah. Dan, sampai sekarang masih membesar. “Saya berharap ada bantuan dari pihak terkait agar anak semata wayang saya ini bisa lanjut berobatnya,” ujar Mayig. ang

 


Komentar

Berita Terbaru

\