PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sekretaris DPD Nasdem Buleleng Mundur, Tirtawan Prihatin

Kamis, 23 Juni 2016

00:00 WITA

Buleleng

4175 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com  Gusti Lanang Geria selaku Sekertaris DPD Nasdem Kabupaten Buleleng cukup mengejutkan sejumlah politisi khususnya di tubuh Partai Nasdem. Pasalnya, banyak pengurus yang ternyata terkejut mendengar pengunduran diri mantan pejabat Pemerintah Kabupaten Buleleng di era Bupati Putu Bagiada tersebut.

Lanang yang dikonfirmasi terkait dengan pengunduran dirinya, ia membenarkan tindakan yang dilakukannya itu. Mengenai alasannya, Lanang mengatakan dirinya memilih untuk mendur sebelum surat usulan pergantian Sekretaris DPD diusulkan ke DWP oleh ketuanya yakni Made Supardjo.

“Surat pengusulan pergantian sekretaris ke DPW NasDem Bali sudah dibuat dan akan diusulkan. Saya mengetahui dari seorang staf saat datang ke kantor DPD Nasdem Buleleng. Katanya staf di kantor DPD diminta untuk membuat surat pengusulan pergantian tanpa sepengetahuan saya,” kata Lanang ketika dikonfirmasi awak media, Kamis (23/6/2016).

Menurut Lanang, rencana pergantian dirinya tersebut sama sekali tidak diketahui sebelumnya. Bahkan, Ketua DPD telah menyiapkan pengganti dirinya yakni Gede Suartana yang kini menjabat Bendahara NasDem Buleleng.

Menurut Lanang, sikap arogansi Ketua DPD NasDem dimotori oleh Bendahara DPD yang berambisi menggantikan dirinya sebagai Sekertaris. Pasalnya, sekretaris di dalam struktur inti disebut sebagai suatu posisi strategis untuk mempengaruhi keputusan yang dikeluarkan oleh ketua.

“Apapun yang menjadi keputusan partai sebaiknya ada koordinasi dengan pengurus PAC, DPD, bersama-sama untuk memutuskan suatu permasalahan. Dan, tentu harus mengacu pada anggaran dasar serta anggaran rumah tangga partai. Ini sepihak usulannya, seolah saya ditikam dari belakang,” papar Lanang dari balik telepon selulernya.

Keputusan yang diambil oleh suatu organisasi politik, lanjutnya, harus bersifat kolektif kolegial atau suatu keputusan yang mewakili banyak unsur. Sedangkan, kata Lanang, ia mengaku sama sekali tidak pernah diajak bermusyawarah dalam kebijakan pergantian tersebut.

Kepada awak media, Lanang mengaku gerah dengan sikap Ketua DPD NasDem Buleleng yang diam-diam melakukan penggantian tersebut. Bahkan, Lanang yang mendengar terkait usulan pergantian dirinya pun mengaku memilih mundur dengan sikap pergantian diam-diam tanpa alasan yang jelas terhadap dirinya.

“Dengan pengusulan tanpa sepengetahuan saya melalui rencana pengiriman surat ke DPW, saya merasa sakit hati. Saya sudah mengirim pesan singkat lewat SMS (short message service) kepada DPW atas penguduran diri dari kepengurusan termasuk dari keanggotaan partai. Itu sudah tekad dan saya bicara sebagai seorang ksatria. Keputusan ini sudah tidak lagi diganggu gugat walau di iming-imingi apapun,” papar Lanang.

Dikonfirmasi terpisah, pengurus DPC NasDem di tingkat kecamatan yang enggan disebut identitasnya mengaku terkejut mendengar pengunduran diri  Lanang Geria. Sumber yang saat ini memegang posisi sebagai Ketua DPC di struktur kecamatan pun mengaku tidak mengetahui apa yang menjadi pemicu sikap Ketua DPC NasDem Bueleng dalam mengajukan usulan pergantian Sekretaris ditubuh DPD.

“Saya tidak berani berkomentar jauh karena sampai sekarang kami di tingkat DPC pun belum ada yang memegang legitimasi sebagai Ketua sebab masih dalam tahap verifikasi dan tidak pegang SK (Surat Keputusan) dari partai,” ujarnya.

Menurut sumber terpercaya suaradewata.com yang juga merupakan salah satu politisi senior di Buleleng mengaku sangat menyayangkan konflik di internal DPD Buleleng yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu di sebuah restoran kawasan pantai Penimbangan Panji.

Dikatakan, seharusnya ada musyawarah terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu terlebih pergantian pengurus di struktur DPD. Sebab, lanjutnya, pergantian pengurus itu suatu hal yang besar dan harus ada musyawarah terlebih dahulu.

Hal senada disampaikan Nyoman Tirtawan yang juga turut merasa prihatin dengan permasalahan pengunduran diri Lanang Geria.  Tirtawan yang konon digadang-gadang untuk maju sebagai Calon Wakil Bupati Buleleng dalam Pilkada 15 Februari 2016 mengatakan cukup terkejut dengan kabar pengunduran diri sepihak yang dilakukan Lanang Geria.

“Tapi saya kan hanya mesin partai dan tidak kredibel dalam permasalahan tersebut. Permasalahan dalam organisasi itu memang sudah menjadi warna yang biasa. Tapi karena permasalahan ini dilingkup internal dan saya bukan bagian dari kepengurusan, maka yang berhak menyelesaikan adalah di tingkat kepengurusan partai sebab saya tidak punya kewenangan,” kata Tirtawan.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD NasDem Buleleng, Made Suparjo, kepada awak media mengatakan, tidak berniat untuk menggeser posisi Lanang sebagai sekretaris di struktur DPD NasDem Buleleng.

“Tidak ada yang namanya usulan pergantian karena Pak Lanang masih menjabat sebagai sekretaris dan telah ada SK (Surat Keputusan) dari DPP. Mungkin saja beliau yang salah faham. Permasalahan SK, belum ada pergantian sampai sekarang,” kata Suparjo membantah pergantian tersebut.

Supardjo mengaku menyadari terkait mekanisme struktural yang harus dilewatinya untuk mengambil sebuah keputusan strategis. Ia pun mengaku tidak pernah memutuskan segala sesuatu tanpa melalui musyawarah terutama di struktur inti DPD NasDem Buleleng.

“Keputusan itu tidak pernah saya sendiri yang memutuskan. Permasalah saya selaku ketua dan pengurus DPD itu ada DPP, kami tidak bisa main-main dengan SK. Mungkin karena salah faham saja dan itu emosional beliau sesaat,” ujar Supardjo.adi

 


Komentar

Berita Terbaru

\