PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Demokrat “Ke” Golkar, Petinggi PD Sesalkan Dharma Wijaya Ke Independen

Sabtu, 23 April 2016

00:00 WITA

Buleleng

5985 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Buleleng, suaradewata.com Peta politik yang belakangan suram tampak kian menunjukan kejelasan pra pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Buleleng 2017. Titik terang koalisi pun mulai muncul dari partai besutan Presiden Republik Indonesia ke 6 yakni partai Demokrat yang dalam Pilkada Buleleng akan ditenggarai berkoalisi dengan Partai Golongan Karya.

Hal tersebut sempat tercetus dari ungkapan Ketua DPC Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, dikediamannya Jalan WR Supratman, Kota Singaraja. Jumat (22/4). Ungkapan tersebut muncul secara tidak sengaja ketika saat rangkaian acara pengambilan formulir pendaftaran mantan politisi Gerindra yang kini mengembangkan sayap Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Budi Hartawan.

Ungkapan terkait Demokrat Buleleng yang nantinya akan berkoalisi dengan Golkar mencuat ketika Budi Hartawan menegaskan kondisi demokrat yang masih kurang persyaratan untuk dapat mengusung calon dalam Pilkada Buleleng 2017. Pasalnya, Luh De yang menyadari kekurangan kursi di dewan untuk partai Demokrat membuat organisasi politik tersebut harus berkoalisi dan menyebut nama partai Golkar dihadapan awak media.

Sejumlah isu terkait koalisi antar partai Demokrat dengan Golkar pun kembali menguat dengan wacana sejumlah kader yang memiliki posisi pentingnya yang menawarkan diri sebagai bakal calon kandidat Wakil Bupati Buleleng. Yang nama-nama tersebut antara lain adalah salah satu dari 3 Wakil Ketua DPRD Buleleng, I Made Adi Purnawijaya.

Keinginan untuk menjadi wakil dari Ketut Rochineng yang berpotensi naik sebagai calon Bupati dari beberapa partai koalisi, bukan saja muncul dari Purnawijaya. Sederetan nama lain pun muncul antara lain Luh Hesti Ranitasari yang menjadi ketua fraksi PD di DPRD Kabupaten Buleleng.

Luh De yang dikonfirmasi terkait bakal calon yang nantinya akan disusung oleh Demokrat Buleleng mengaku proses tersebut tentu tidak akan terlepas dari hasil survey penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan pembahasan tim Sembilan yang merupakan organ internal PD.

Di sisi lain, sejumlah ungkapan yang menyayangkan sikap Dharma Wijaya memilih jalur independen pun muncul dari sejumlah petinggi Demokrat Buleleng. Pasalnya, penilaian terhadap keseriusan Dewa Nyoman Sukrawan yang masih dinilai sangat meragukan, malah akan menggerus karir politik Dharma Wijaya untuk melaju sebagai kandidat calon Wakil Bupati Buleleng.

“Kami orang politik yang tentu jelas mengetahui tentang strategi politik. Ini juga terkait dengan regulasi dalam pendaftaran calon yang nantinya mempengaruhi posisi pak Dharma Wijaya selaku sepuh di Demokrat. Karena ketika sudah mencalonkan diri di jalur independen lalu ternyata tidak lolos verifikasi, ia secara aturan tidak akan bisa masuk lagi lewat jalur partai. Tentu sangat disayangkan sekali ketika itu terjadi,” ujar Purnawijaya usai acara pengambilan formulir pendaftaran Budi Hartawan.

Terlebih, lanjutnya, melihat posisi Sukrawan yang telah jelas karir politiknya di tingkat Provinsi Bali dengan muncul sebagai Calon Wakil Gubernur Bali dalam Pilkada Bali tahun 2013. Yang ketika itu, berpasangan dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia yakni Anak Agung Ngurah Gde Ngurah Puspayoga.

Dengan perjalanan karir politik Sukrawan, posisi kursi Ketua DPRD di tingkat Provinsi Bali pun sebetulnya telah jelas indikasi menjadi target karir politisi asal Buleleng tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, dengan kemungkinan resiko Dharma Wijaya sebagai calon Wakil Bupati dari jalur independen yang tidak lolos verifikasi, tentu akan menghentikan langkahnya untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017.

Ketika dikonfirmasi terkait hasil survey SMRC yang mungkin menyebut nama Dharma Wijaya, Wakil DPRD ini kemudian menyebut sikap politik dari pengurus Demokrat Buleleng. Menurutnya, langkah pendekatan politik tentunya akan menjadi pilihan ketika nama Dharma Wijaya muncul sebagai hasil dari survey lembaga riset tersebut.

“Tentu kita wajib menawarkan kembali kepada beliau (Dharma Wijaya) sebab itu sudah menjadi keharusan. Tapi mekanisme partai tentu menjadi sebuah tuntutan yang harus dipenuhi jika memang beliau ingin menjadi Wakil Bupati dari partai koalisi nanti,” papar Purnawijaya yang tampak mengkhawatirkan ancaman karir politik Dharma Wijaya selaku sepuhnya di PD Buleleng. adi


Komentar

Berita Terbaru

\