Organda Minta Pemkab Gianyar Tambah Bus Sekolah
Senin, 18 April 2016
00:00 WITA
Gianyar
3058 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com – Ketua Organda Gianyar Wayan Ari Semadi menginginkan di tahun 2017, Pemkab Gianyar bisa menambah armada angkutan sekolah gratis, melihat kebutuhan bus sekolah masih kurang dibanding dengan jumlah siswa yang ada. Antusias siswa untuk menggunakan bus sekolah yang tinggi membuat tidak semua siswa bisa terakomodasi oleh armada bus sekolah.
Keinginan Ketua Organda Gianyar tersebut diutarakannya mengingat dari hasil uji coba pengoperasian bus sekolah mendapat sambutan positif bagi siswa dan orangtua siswa. Tujuh bus sekolah gratis yang disediakan oleh Pemkab Gianyar telah dilaunching pengoperasiannya pada tanggal 14 Maret 2016. Dengan jatah satu bus di tiap kecamatan dengan kapasitas 45 orang dinilai oleh Ari Semadi masih jauh dengan kebutuhan angkutan sekolah, sedangkan jumlah siswa di Kabupaten Gianyar mencapai 28.000 orang. “Idealnya di tiap kecamatan ada 7-8 bus sekolah, tetapi bisa juga jumlah tersebut beroperasi di dua kecamatan tergantung dari kebutuhan. Namun harus dikaji dulu karena biaya operasional bus sekolah saat ini saja mencapai Rp 271 Juta/bulan, mudah-mudahan anggaran tahun depan bisa mencukupi” ungkap Ari Semadi.
Ari Semadi juga menambahkan, pengoperasian bus sekolah harus didukung dengan sarana penunjang seperti feeder bus sekolah. Karena bus sekolah yang berbadan besar tidak bisa menjangkau jalan di pelosok yang kecil, untuk itu angkutan pedesaan atau angdes bisa dimaksimalkan sebagai feeder bus sekolah. Sehingga angkutan umum pun tidak kehilangan penghasilan. “Mungkin pemerintah bisa melakukan peremajaan angkutan desa dan memberikan subsidi sebagai kompensasi feeder bus sekolah” jelasnya.
Senada dengan keinginan Ketua Organda Gianyar diatas, Ketua komite bidang humas SMP 1 Tampaksisirng, I Wayan Sudiasa mengatakan, keberadaan bus sekolah sangat membantu siswa di kecamatan Tampaksiring sebagai sarana transportasi massal. Bus sekolah menghilangkan kecemasan orangtua siswa dengan keselamatan anaknya di jalan raya jika menggunakan kendaraan sendiri. “Program bus sekolah harus tetap dilanjutkan, jangan sampai berganti pemimpin berganti kebijakan yang membuat bus sekolah tidak beroperasi lagi. Bus sekolah harus jadi program pemerintah bukan program kepala daerah” tegas Sudiasa. gus
Komentar