PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

RS Sanjiwani Menerima Rujukan Daerah Bali Timur

Rabu, 06 April 2016

00:00 WITA

Gianyar

3913 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.comRumah Sakit Sanjiwani milik Pemkab Gianyar digadangkan menjadi rumah sakit regional wilayah Bali Timur, sebab sebagian besar rumah sakit di Bali Timur sebelum melakukan rujukan ke RSUP Sanglah sering kali merujuk ke RS Sanjiwani. Namun disisi lain, RS Sanjiwani masih sering terkendala dengan tenaga medis dan peralatan untuk menjadi rumah sakit regional yang profesional.

Direktur RS Sanjiwani Gianyar, dr. Ida Komang Upeksa saat ditemui mengatakan, untuk menjadi rumah sakit regional di wilayah Bali Timur harus ditunjang dengan kesiapan tenaga medis yang memadai seperti dokter spesialis. Di RS Sanjiwani ketersediaan dokter spesialis memang sudah ada akan tetapi masih kurang jumlahnya jika sewaktu-waktu dokter tersebut berhalangan atau sedang piket. “Minimal ada 2 dokter spesialis yang sama jika RS Sanjiwani menjadi rumah sakit regional wilayah Bali Timur” jelas dr. Upeksa.

Ketika ditanyakan tentang laboratorium dan peralatan penunjang seperti radiology yang tersedia di RS Sanjiwani, dr. Komang Upeksa menjawab, semua fasilitas penunjang seperti lab dan alat radiology sebagaian besar sudah tersedia di RS Sanjiwani. Jika ada pasien pengguna JKBM maupun BPJS yang terkendala dengan kekurangan fasilitas di rumah sakit dan harus diperiksa di fasilitas swasta lainnya, pihak rumah sakit akan mengganti biaya yang dikeluarkan pasien. “Kami ada system kerjasama operasional (KSO) dengan beberapa pihak swasta atau rumah sakit lainnya, jika peralatan kami ada kendala kerusakan. Berapa pun biaya yang dikeluarkan pasien untuk cek up di lain tempat jika pasien tersebut terdaftar sebagai pasien JKBM maupun BPJS di RS Sanjiwani tentu akan kami ganti” ujar mantan Kepala Puskesmas Sukawati ini.

Sementara itu, pasien terbanyak yang dirawat di RS Sanjiwani saat ini masih pasien penderita DBD dengan jumlah 167 orang, karena banyak rujukan dari rumah sakit lain yang harus diterima di RS Sanjiwani. “Kami tidak bisa menolak pasien rujukan DBD dari rumah sakit lainnya karena rumah sakit daerah dilarang untuk tidak menerima pasien rujukkan. Tetapi kami mohon maaf, dengan membludaknya pasien kami terpaksa sampai harus merawat pasien di lorong rumah sakit. Semoga wabah DB segera berlalu”harapnya. gus


Komentar

Berita Terbaru

\