Dikecam Netizen, Kresna Budi Bantah Bersikap Mbalelo
Kamis, 31 Maret 2016
00:00 WITA
Denpasar
2930 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com- IGK Kresna Budi, menjadi bulan-bulanan kecaman netizen karena dituding tak konsisten dengan sikapnya menolak reklamasi Teluk Benoa. Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali itu dibully, terkait pernyataannya yang yang seolah-olah menolak pengerahan desa adat untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.
Bahkan lantaran berbagai kecaman serta tuduhan karena dinilai bersikap mbalelo, Kresna Budi sempat menangis. Ia mengaku sangat sedih, karena sebagai wakil rakyat yang sejak awal dengan tegas menolak reklamasi, justru dituduh 'masuk angin' oleh sesama kelompok kontra reklamasi.
"Saya sangat konsisten dengan sikap saya menolak reklamasi Teluk Benoa. Saya tidak pernah melunak, atau bahkan merubah sikap saya. Karena itu saya sempat sedih dan stres saat dibilang tidak konsisten," kata anggota Komisi I DPRD Bali itu, di Gedung DPRD Bali, Kamis (31/3).
Pada kesempatan tersebut, ia pun meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya menolak pengerahan desa adat atau desa pakraman untuk menolak reklamasi Teluk Benoa. Dirinya justru mendorong agar apa yang saat ini dilakukan oleh kelompok penolak reklamasi bersama desa adat, harus diperkuat petisi penolakan reklamasi Teluk Benoa.
"Apa yang saat ini terjadi, di mana sejumlah desa adat menolak reklamasi, itu sudah bagus. Tetapi menurut saya, itu perlu diperkuat lagi. Misalnya seluruh masyarakat adat di sekitar Teluk Benoa menandatangani petisi penolakan reklamasi Teluk Benoa," tegas politisi asal Buleleng itu.
Pada kesempatan itu, Kresna Budi bahkan juga berharap agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghargai hasil paruman sejumlah desa adat soal reklamasi Teluk Benoa. Menurut dia, hasil paruman di sejumlah desa adat termasuk di sekitar Teluk Benoa, mayoritas memutuskan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
"Karena itu, Gubernur Bali sebaiknya turun dan mendengarkan suara desa adat, apalagi sudah ada hasil paruman beberapa desa adat yang menolak reklamasi (Teluk Benoa). Dengarkan secara langsung aspirasi mereka. Itu akan sangat bagus," kata Kresna Budi.
Seperti diketahui, Kresna Budi adalah satu satu wakil rakyat yang sejak awal menolak keras reklamasi Teluk Benoa. Ada sejumlah alasan sehingga Kresna Budi tegas menolak. Salah satunya karena Teluk Benoa adalah muara dari 7 sungai. "Kalau ada sedimentasi, maka seharusnya dikeruk dan bukannya diurug. Jika diurug, justru akan berpotensi menimbulkan bahaya banjir saat musim hujan," urai Kresna Budi.
Selain itu, reklamasi Teluk Benoa juga berpotensi 'membunuh' akomodasi wisata yang ada di sekitar Teluk Benoa, seperti di Kuta, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa. "Di sana akan dibuat akomodasi wisata baru. Ini akan mematikan akomodasi yang sudah ada. Dampaknya, akan terjadi persaingan tidak sehat dan pariwisata Bali menjadi sangat murah," pungkasnya. san
Komentar